Sejarah, Sastra, dan Jurnalis Warga

  • Breaking News

    Monday, March 14, 2016

    Ternyata Ada Yang Ganjal Dengan Silsilah Jaka Tingkir Dan Pamanahan


    penulisan sejarah tidak berahir tanda titik




    Soal riwayat seputar Jaka Tingkir masih sangat perlu mendapat kajian lebih lanjut.
     
    Berdasarkan Babad Tanah Jawi, Jaka Tingkir putra Kebo Kenanga. Kebo Kenanga putra pasangan Ratu Pambayun dan adipati Pengging Handayaningrat. Ratu Pambayun putri Brawijaya raja Majapahit. Artinya Jaka Tingkir keturunan ke-3 dari Brawijaya raja Majapahit.

    Berdasarkan Babad Tanah Jawi, Pamanahan putra ki Ageng Ngenis. Ki Ageng Ngenis putra Ki Ageng Sela. Ki Ageng Sela putra Getas Pandhawa. Getas Pandhawa putra Bondhan Kajawan. Bondhan Kajawan putra Brawijaya raja Majapahit. Artinya Pamanahan keturunan ke-5 Brawijaya raja Majapahit.

    Berdasarkan Babad Tanah Jawi, Pamanahan dan Panjawi diaku sebagai kakak oleh Jaka Tingkir saat menjadi sultan Pajang bergelar Hadiwijaya.

    Ini sangat aneh atau ganjal.

    Bagaimana mungkin orang keturunan ke-3 memandang orang keturunan ke-5 sebagai kakak tua.

    Harusnya Jaka Tingkir sebagai kakek dari Pamanahan dan Panjawi.

    Itu jika benar mereka memiliki garis naik ke atas ketemu dengan Brawijaya raja Majapahit yang selama ini sama sama dianggap sebagai Brawijaya raja Majapahit Pamungkas.

    Silsilah ini akan lebih masuk akal jika Brawijaya garis Jaka Tingkir berbeda dengan Brawijaya garis Pamanahan.

    Katakanlah keduanya sama sama bergaris naik ke raja Majapahit Brawijaya, sangat mungkin bukan Brawijaya atau raja Majapahit yang sama.

    Brawijayanya Pamanahan jelas lebih jauh lagi atau lebih tua 2 generasi dari Brawijayanya Jaka Tingkir.

    Jika itu cocok, maka Brawijayanya Jaka Tingkir adalah cucu dari Brawijayanya Pamanahan.

    Katakanlah Brawijaya raja Majapahit Pamungkas adalah leluhur Jaka Tingkir, maka ini identik dengan Girindrawardhana dyah Ranawijaya Bhre Kertabhumi.

    Dalam buku GIRINDRA:Pararaja Tumapel-Majapahit, Siwi Sang menempatkan Girindrawardhana dyah Ranawijaya  [1486M-1527M] sebagai cucu maharaja Kertawijaya [1447M-1451M]

    Apakah mungkin Pamanahan bergaris lurus dengan raja Majapahit Kertawijaya?

    Jika iya, maka, akan menjadi masuk akal ketika Jaka Tingkir seusia atau lebih muda dari Pamanahan.

    Soal riwayat seputar Jaka Tingkir masih sangat perlu mendapat kajian lebih lanjut.

    ==============
    SIWI SANG

    6 comments:

    1. maturnuwun om @abdinegara. manggah jika ada tambahan info baru terkait Jaka Tingkir dan Ki Pamanahan. suwun.

      ReplyDelete
    2. manggah dikembangkan lagi soal kesejarahan atau riwayat sekitar jaka tingkir pamanahan dan Panjawi. kalo ndak keleru pula, dalam babad tanah jawi, panjawi diambil anak angkat oleh ki ageng ngenis hingga menjadi bersaudara dengan pamanahan dan menjadi tiga serangkai keren yaitu pamanahan, panjawi, dan juru martani.

      lalu ada cerita pula dalam babad tanah jawi bahwa jaka tingkir pernah berguru pada ki ageng sesela atau ki ageng sela [ketika jaka tingkir meninggalkan tingkir menuju ke timurlaut]. artinya Jaka tingkir usianya terpaut jauh dengan ki ageng sela.

      ReplyDelete
    3. kalo dalam Serat Dharah, raden bondhan kajawan alias ki ageng tarub II alias lembu peteng yang tersingkirkan, dengan raden patah, arya damar, ratu pambayun, memiliki ayah sama, brawijaya maharaja Majapahit. kiranya perlu diselidiki lagi soal ini. karena dalam sastra jawa, istilah brawijaya selalu ditempatkan sebagai nama raja majapahit, tanpa menjelaskan, raja majapahit yang memerintah tahun berapa. sebagaimana kita ketahui ada banyak raja majapahit.

      dalam buku saya, saya udah menampilkan bahwa antara arya damar dengan raden patah punya silsilah beda. alias meski sama sama bergaris lurus naik ke raja majapahit, tapi keduanya punya ayah raja majapahit yang beda. arya damar palembang dari raja majapahit wikramawardhana hyang wisesa. raden patah demak dari raja majapahit kertawijaya.

      dengan mengambil contoh jaka tingkir dan pamanahan, sebenarnya kita nanti akan tau bahwa dua tokoh ini memiliki garis silsilah yang berbeda jalur.

      ReplyDelete
    4. dugaan sementara saya, jaka tingkir yang berasal dari garis raja majapahit ahir, girindrawardhana dyah ranawijaya yang memerintah sekitar 1486M-1527M. ranawijaya ini pernah di keraton kertabhumi hingga dalam beberapa naskah ditulis bhre kertabhumi. tetapi ketika menjadi maharaja majapahit, dyah ranawijaya bukan bhre kertabhumi lagi.

      jadi nenek Jaka Tingkir lebih cocok sebagai seorang putri brawijaya pamungkas dyah ranawijaya.

      dengan demikian, ketika jaman kesultanan Pajang, jaka Tingkir hadiwijaya usianya sepantaran dengan pamanahan, menjadi agak logis. logis ketika jaka tingkir menganggap kakang atau saudara tua kepada pamanahan.

      ReplyDelete
    5. itu komen saya yang saya kopas di diskusi grup sejarah the lost history of nusantara

      ReplyDelete

    Literatur

    Taktik Menulis

    Banjarnegara