Beberapa
penelitian sejarah menunjukkan bahwa pusat kerajaan klasik Wurawan atau
Ngurawan dan Gelang Gelang atau Gegelang dan keraton Pandansalas, berada di
dusun Ngrawan Dolopo Madiun.
Di
dusun Ngrawan desa Dolopo Madiun terdapat beberapa peninggalan sejarah berupa
umpak batu besar, beberapa arca binatang dan manusia, miniatur candi, batu bata
kuna, sumur kuna terbuat dari batu bata, lumpang batu berangka tahun, juga
bangunan batu bata yang diperkirakan sebagai pintu gerbang dan pentirtaan.
Terdapat
dua umpak batu besar yang kini ditempatkan berjejer pada satu tempat di kebun
warga di utara kediaman Saiful Huda, Juru Pelihara [Jupel] Kepurbakalaan
Ngrawan Dolopo Madiun. Berdasarkan penuturan Jupel Saiful Huda, pusat keraton
Ngrawan dan Gelang Gelang berada di titik ini atau di dusun Ngrawan.
Adalagi
dua umpak batu besar berada di tengah perkampungan, persisnya di timur rumah
kyai Zaenal Abidin, pengasuh pondok pesantren.
Sebelumnya
dua umpak batu ini mengumpul di titik pertama. Kemudian oleh warga dipindah ke
arah Masjid di dalam pondok pesantren ditarik menggunakan sapi.
Akan
tetapi belum sampai tujuan, tali penarik umpak batu putus di tengah jalan atau
di timur rumah kyai Zaenal Abidin.
Sampai
kini dua umpak batu tetap dibiarkan di sana. Jarak dari titik pertama sekitar
100 meter.
Kata
Bernadi S Dangin dari Kompas Madya Historia Van Madioen, masih banyak
peninggalan sejarah macam arca dan batu kuna yang tertanam di bawah
masjid.
Di
depan rumah kyai Zaenal Abidin atau di arah utara, terdapat bangunan terbuat
dari batu bata kuna berupa sumur dengan diameter sekitar 1 meter.
Di
dekat sumur kuna terdapat tumpukan batu bata kuna yang masih utuh dan cukup
baik. Beberapa potong digunakan sebagai jembatan selokan.
Kemudian
di halaman pondok pesantren atau masjid terdapat beberapa peninggalan sejarah
berupa arca, umpak, juga lumpang batu berangka tahun 1320 saka.
Di
barat masjid terdapat makam Islam. Pada makam ini terdapat makam pendiri pondok
pesantren. Ada batu yoni berada di sebelah makam ini.
Belum
dapat dipastikan apakah batu ini sejak awal berada di dalam makam atau pindahan
dari tempat lain.
Sementara
di luar dinding makam Islam atau di arah barat terdapat satu bangunan terbuat
dari batu bata kuna berupa tugu dengan ketinggian dari permukaan tanah sekitar
2, 5 meter.
Menurut
penuturan Jupel Saiful Huda, bangunan ini merupakan bekas pintu gerbang menuju
komplek bangunan yang luas atau dapat dikatakan sebagai pintu gerbang masuk
keraton Ngurawan atau Gelang Gelang.
Di
utara atau di dekat bangunan ini mengalir sebatang sungai kecil.
Adanya
aliran sungai kuna ini, Bernadi S Dangin meyakini jika bangunan ini merupakan
gerbang utama keraton.
Di
arah Baratdaya makam terdapat bangunan batu bata di bawah lapisan tanah yang
diperkirakan sebagai semacam pentirtaan. Pada mulanya ditemukan oleh beberapa
warga yang ingin mendapatkan sesuatu dari penggalian. Belum ada tindak
lanjut.
Bernadi
bilang, harusnya pihak pemerintah daerah Madiun segera keluarkan kebijakan yang
bertujuan melindungi peninggalan peninggalan sejarah di desa Ngrawan supaya
terutama tidak ada lagi penggalian liar atau pencurian artefak artefak
sejarah.
Sejarah
Ngurawan, Gelang Gelang, Pandansalas
Keberadaan
Ngurawan dan Gelang Gelang secara jelas termuat dalam prasasti Mula Malurung
bertarikh 1255M. Prasasti ini antara lain menyebut sanak kadang dan keturunan
Seminingrat yang dinobatkan sebagai raja di Negara bagian Tumapel Singasari. Di
antaranya menyebutkan Nararya Turukbali, putri sang prabu Seminingrat yang menjadi
permaisuri Jayakatwang, ditetapkan sebagai ratu kerajaan Gelang Gelang di
daerah Wurawan.
Prasasti
ini belum menulis Jayakatwang sebagai raja Gelang Gelang. Prasasti ini baru
menulis Jayakatwang sebagai kemenakan sang prabu Seminingrat dan menantunya.
Tentu ini karena Jayakatwang adalah putra mahkota raja Kediri Sastrajaya. Pada
masa itu Kertanegara jadi raja Daha atau di timur sungai Brantas, sementara
Sastrajaya jadi raja Kediri di barat sungai Brantas.
Baru
pada tahun 1271M Sastrajaya digantikan putranya bernama Jayakatwang [Buku Girindra:
Pararaja Tumapel-Majapahit]. Pada tahun ini Sri Kertanegara mengangkat
Jayakatwang sebagai raja Kadiri menggantikan ayahnya Sastrajaya, sementara
Turukbali tetap bersemayam di Gelang Gelang.
Sampai
kemudian pada tahun 1292M, Jayakatwang yang berkuasa atas Kediri dan Gelang
Gelang berhasil menghancurkan pemerintahan Kertanegara di Singasari.
Tapi
setahun kemudian Jayakatwang dihancurkan raden Wijaya. Sejak saat itu perlahan
keberadaan Gelang Gelang surut.
Ketika
Majapahit berdiri, bekas wilayah Gelang Gelang berganti nama sebagai keraton
Pandansalas.
Nama
keraton Pandansalas ditemukan dalam berita Pararaton. Buku Girindra Pararaja
Tumapel Majapahit menulis tiga raja yang memerintah di Pandansalas jaman
kerajaan Majapahit antaranya:
1.
Ranamanggala dyah Sumirat memerintah sebagai Bhre Pandansalas I antara tahun
1375M-1400M.
2.
Raden Jagulu sebagai bhre Pandansalas II memerintah antara tahun 1400M-1430M
3.
Singawikramawardhana dyah Suraprabhawa sebagai Bhre Pandansalas III memerintah
antara tahun 1430M-1447M.
Bhre
Pandansalas III SRI SINGAWIKRAMAWARDHANA DYAH SURAPRABHAWA sejak tahun 1447M
menjadi raja di keraton Tumapel dan antara tahun 1466M-1478M menjadi maharaja
MAJAPAHIT.
Berdasarkan
penafsiran Serat Pararaton bait terahir, SRI SINGAWIKRAMAWARDHANA DYAH
SURAPRABHAWA wafat di kedaton Majapahit pada tahun 1478M akibat gempuran 4
putra Sang Sinagara yang masih termasuk keponakannya.
===========
SIWI SANG
Situs Sejarah Kerajaan Ngurawan Gelang Gelang dan Pandansalas di MADIUN |
Situs Sejarah Kerajaan Ngurawan Gelang Gelang dan Pandansalas di MADIUN |
Bernadi S Dangin dari Kompas Madya Historia Van Madioen [pegang kertas pakai baju coklat] |
Situs Sejarah Kerajaan Ngurawan Gelang Gelang dan Pandansalas di MADIUN |
Situs Sejarah Kerajaan Ngurawan Gelang Gelang dan Pandansalas di MADIUN |
Situs Sejarah Kerajaan Ngurawan Gelang Gelang dan Pandansalas di MADIUN |
Situs Sejarah Kerajaan Ngurawan Gelang Gelang dan Pandansalas di MADIUN |
Situs Sejarah Kerajaan Ngurawan Gelang Gelang dan Pandansalas di MADIUN |
Situs Sejarah Kerajaan Ngurawan Gelang Gelang dan Pandansalas di MADIUN |
Situs Sejarah Kerajaan Ngurawan Gelang Gelang dan Pandansalas di MADIUN |
Situs Sejarah Kerajaan Ngurawan Gelang Gelang dan Pandansalas di MADIUN |
Situs Sejarah Kerajaan Ngurawan Gelang Gelang dan Pandansalas di MADIUN |
Situs Sejarah Kerajaan Ngurawan Gelang Gelang dan Pandansalas di MADIUN |
Situs Sejarah Kerajaan Ngurawan Gelang Gelang dan Pandansalas di MADIUN |
Situs Sejarah Kerajaan Ngurawan Gelang Gelang dan Pandansalas di MADIUN |
Situs Sejarah Kerajaan Ngurawan Gelang Gelang dan Pandansalas di MADIUN |
Situs Sejarah Kerajaan Ngurawan Gelang Gelang dan Pandansalas di MADIUN |
pak siwi sang tepang kalih pak muhsin kalida nggih?
ReplyDeletePak Juragan ry. Inggih leres pak. Kula tepang kaliyan pak Muhsin Kalida. La panjenengan kok nggih tepang? Salam tetangan dan salam hormat. Maturnuwun.
DeletePak Siwi, kami punya simbah buyut yang rumahnya dari "rel bengkok" Dolopo terus kebarat, sampai ke sawah2, nama desanya lupa, ma'af. Rumahnya terletak di selatan jalan, dan depannya ada areal persawahan. Dulu semasa masih kecil saya sering kesana. Depannya ada kolamnya dikelilingi dg batu bata, dan ingat saya dulu airnya tak pernah kering. Sewaktu kecil rumah itu asri banget, berhalaman luas dan ada kolamnya itu. Sekeliling kolam ada taman bunga beraneka macam. Samping rumah banyak ditanamami kelapa gading, depan rumah seberang jalan sawah sawah dg pohon kelapa yang sudah cukup tinggi. Tapi itu duluuu pak..Siapa tahu itu termasuk peninggalan jaman Majapahit, atau bisa jadi itu adalah "Kolam Segaran" ukuran mini. Konon menurut cerita simbah nenek moyang kami yg tinggal di rumah itu juga salah satu punggawa kerajaan Majapahit, namanya Gajah Soreng Pati. Entah bener apa tidak cerita itu, saya berharap cerita itu benar adanya. Matur suwun pak tanggapannya & salam kenal
ReplyDeleteBapak jika saya mau melakukan penelitian dan wawancara tentang situs Ngurawan ini saya harus menemui siapa? ika
ReplyDeletepak siwi saya ingin sekali mendapat buku anda... caranya gimana saya domisili di t.agung. email ke yantisna88@gmail.com
ReplyDeleteOh ini asal mula dari nama gw
ReplyDeleteMantab