Sejarah, Sastra, dan Jurnalis Warga

  • Breaking News

    Friday, July 25, 2014

    Situs Sejarah Kerajaan Ngurawan Gelang Gelang dan Pandansalas di MADIUN



    Beberapa penelitian sejarah menunjukkan bahwa pusat kerajaan klasik Wurawan atau Ngurawan dan Gelang Gelang atau Gegelang dan keraton Pandansalas, berada di dusun Ngrawan Dolopo Madiun.
     

    Di dusun Ngrawan desa Dolopo Madiun terdapat beberapa peninggalan sejarah berupa umpak batu besar, beberapa arca binatang dan manusia, miniatur candi, batu bata kuna, sumur kuna terbuat dari batu bata, lumpang batu berangka tahun, juga bangunan batu bata yang diperkirakan sebagai pintu gerbang dan pentirtaan.

    Terdapat dua umpak batu besar yang kini ditempatkan berjejer pada satu tempat di kebun warga di utara kediaman Saiful Huda, Juru Pelihara [Jupel] Kepurbakalaan Ngrawan Dolopo Madiun. Berdasarkan penuturan Jupel Saiful Huda, pusat keraton Ngrawan dan Gelang Gelang berada di titik ini atau di dusun Ngrawan.

    Adalagi dua umpak batu besar berada di tengah perkampungan, persisnya di timur rumah kyai Zaenal Abidin, pengasuh pondok pesantren. 

    Sebelumnya dua umpak batu ini mengumpul di titik pertama. Kemudian oleh warga dipindah ke arah Masjid di dalam pondok pesantren ditarik menggunakan sapi. 

    Akan tetapi belum sampai tujuan, tali penarik umpak batu putus di tengah jalan atau di timur rumah kyai Zaenal Abidin. 

    Sampai kini dua umpak batu tetap dibiarkan di sana. Jarak dari titik pertama sekitar 100 meter. 

    Kata Bernadi S Dangin dari Kompas Madya Historia Van Madioen, masih banyak peninggalan sejarah macam arca dan batu kuna yang tertanam di bawah masjid. 

    Di depan rumah kyai Zaenal Abidin atau di arah utara, terdapat bangunan terbuat dari batu bata kuna berupa sumur dengan diameter sekitar 1 meter. 

    Di dekat sumur kuna terdapat tumpukan batu bata kuna yang masih utuh dan cukup baik. Beberapa potong digunakan sebagai jembatan selokan.

    Kemudian di halaman pondok pesantren atau masjid terdapat beberapa peninggalan sejarah berupa arca, umpak, juga lumpang batu berangka tahun 1320 saka.

    Di barat masjid terdapat makam Islam. Pada makam ini terdapat makam pendiri pondok pesantren. Ada batu yoni berada di sebelah makam ini. 

    Belum dapat dipastikan apakah batu ini sejak awal berada di dalam makam atau pindahan dari tempat lain. 

    Sementara di luar dinding makam Islam atau di arah barat terdapat satu bangunan terbuat dari batu bata kuna berupa tugu dengan ketinggian dari permukaan tanah sekitar 2, 5 meter. 

    Menurut penuturan Jupel Saiful Huda, bangunan ini merupakan bekas pintu gerbang menuju komplek bangunan yang luas atau dapat dikatakan sebagai pintu gerbang masuk keraton Ngurawan atau Gelang Gelang.

    Di utara atau di dekat bangunan ini mengalir sebatang sungai kecil. 

    Adanya aliran sungai kuna ini, Bernadi S Dangin meyakini jika bangunan ini merupakan gerbang utama keraton. 

    Di arah Baratdaya makam terdapat bangunan batu bata di bawah lapisan tanah yang diperkirakan sebagai semacam pentirtaan. Pada mulanya ditemukan oleh beberapa warga yang ingin mendapatkan sesuatu dari penggalian. Belum ada tindak lanjut. 

    Bernadi bilang, harusnya pihak pemerintah daerah Madiun segera keluarkan kebijakan yang bertujuan melindungi peninggalan peninggalan sejarah di desa Ngrawan supaya terutama tidak ada lagi penggalian liar atau pencurian artefak artefak sejarah. 

    Sejarah Ngurawan, Gelang Gelang, Pandansalas

    Keberadaan Ngurawan dan Gelang Gelang secara jelas termuat dalam prasasti Mula Malurung bertarikh 1255M. Prasasti ini antara lain menyebut sanak kadang dan keturunan Seminingrat yang dinobatkan sebagai raja di Negara bagian Tumapel Singasari. Di antaranya menyebutkan Nararya Turukbali, putri sang prabu Seminingrat yang menjadi permaisuri Jayakatwang, ditetapkan sebagai ratu kerajaan Gelang Gelang di daerah Wurawan.

    Prasasti ini belum menulis Jayakatwang sebagai raja Gelang Gelang. Prasasti ini baru menulis Jayakatwang sebagai kemenakan sang prabu Seminingrat dan menantunya. Tentu ini karena Jayakatwang adalah putra mahkota raja Kediri Sastrajaya. Pada masa itu Kertanegara jadi raja Daha atau di timur sungai Brantas, sementara Sastrajaya jadi raja Kediri di barat sungai Brantas.

    Baru pada tahun 1271M Sastrajaya digantikan putranya bernama Jayakatwang [Buku Girindra: Pararaja Tumapel-Majapahit]. Pada tahun ini Sri Kertanegara mengangkat Jayakatwang sebagai raja Kadiri menggantikan ayahnya Sastrajaya, sementara Turukbali tetap bersemayam di Gelang Gelang.

    Sampai kemudian pada tahun 1292M, Jayakatwang yang berkuasa atas Kediri dan Gelang Gelang berhasil menghancurkan pemerintahan Kertanegara di Singasari.

    Tapi setahun kemudian Jayakatwang dihancurkan raden Wijaya. Sejak saat itu perlahan keberadaan Gelang Gelang surut. 

    Ketika Majapahit berdiri, bekas wilayah Gelang Gelang berganti nama sebagai keraton Pandansalas.

    Nama keraton Pandansalas ditemukan dalam berita Pararaton. Buku Girindra Pararaja Tumapel Majapahit menulis tiga raja yang memerintah di Pandansalas jaman kerajaan Majapahit antaranya:

    1. Ranamanggala dyah Sumirat memerintah sebagai Bhre Pandansalas I antara tahun 1375M-1400M.

    2. Raden Jagulu sebagai bhre Pandansalas II memerintah antara tahun 1400M-1430M

    3. Singawikramawardhana dyah Suraprabhawa sebagai Bhre Pandansalas III memerintah antara tahun 1430M-1447M. 

    Bhre Pandansalas III SRI SINGAWIKRAMAWARDHANA DYAH SURAPRABHAWA sejak tahun 1447M menjadi raja di keraton Tumapel dan antara tahun 1466M-1478M menjadi maharaja MAJAPAHIT.

    Berdasarkan penafsiran Serat Pararaton bait terahir, SRI SINGAWIKRAMAWARDHANA DYAH SURAPRABHAWA wafat di kedaton Majapahit pada tahun 1478M akibat gempuran 4 putra Sang Sinagara yang masih termasuk keponakannya. 

    ===========
    SIWI SANG

    Situs Sejarah Kerajaan Ngurawan Gelang Gelang dan Pandansalas di MADIUN

    Situs Sejarah Kerajaan Ngurawan Gelang Gelang dan Pandansalas di MADIUN

    Bernadi S Dangin dari Kompas Madya Historia Van Madioen [pegang kertas pakai baju coklat]

    Situs Sejarah Kerajaan Ngurawan Gelang Gelang dan Pandansalas di MADIUN
    Situs Sejarah Kerajaan Ngurawan Gelang Gelang dan Pandansalas di MADIUN
    Situs Sejarah Kerajaan Ngurawan Gelang Gelang dan Pandansalas di MADIUN

    Situs Sejarah Kerajaan Ngurawan Gelang Gelang dan Pandansalas di MADIUN
    Situs Sejarah Kerajaan Ngurawan Gelang Gelang dan Pandansalas di MADIUN
    Situs Sejarah Kerajaan Ngurawan Gelang Gelang dan Pandansalas di MADIUN

    Situs Sejarah Kerajaan Ngurawan Gelang Gelang dan Pandansalas di MADIUN
    Situs Sejarah Kerajaan Ngurawan Gelang Gelang dan Pandansalas di MADIUN
    Situs Sejarah Kerajaan Ngurawan Gelang Gelang dan Pandansalas di MADIUN
    Situs Sejarah Kerajaan Ngurawan Gelang Gelang dan Pandansalas di MADIUN

    Situs Sejarah Kerajaan Ngurawan Gelang Gelang dan Pandansalas di MADIUN
    Situs Sejarah Kerajaan Ngurawan Gelang Gelang dan Pandansalas di MADIUN

    Situs Sejarah Kerajaan Ngurawan Gelang Gelang dan Pandansalas di MADIUN

    Situs Sejarah Kerajaan Ngurawan Gelang Gelang dan Pandansalas di MADIUN

    Situs Sejarah Kerajaan Ngurawan Gelang Gelang dan Pandansalas di MADIUN

     

    6 comments:

    1. pak siwi sang tepang kalih pak muhsin kalida nggih?

      ReplyDelete
      Replies
      1. Pak Juragan ry. Inggih leres pak. Kula tepang kaliyan pak Muhsin Kalida. La panjenengan kok nggih tepang? Salam tetangan dan salam hormat. Maturnuwun.

        Delete
    2. Pak Siwi, kami punya simbah buyut yang rumahnya dari "rel bengkok" Dolopo terus kebarat, sampai ke sawah2, nama desanya lupa, ma'af. Rumahnya terletak di selatan jalan, dan depannya ada areal persawahan. Dulu semasa masih kecil saya sering kesana. Depannya ada kolamnya dikelilingi dg batu bata, dan ingat saya dulu airnya tak pernah kering. Sewaktu kecil rumah itu asri banget, berhalaman luas dan ada kolamnya itu. Sekeliling kolam ada taman bunga beraneka macam. Samping rumah banyak ditanamami kelapa gading, depan rumah seberang jalan sawah sawah dg pohon kelapa yang sudah cukup tinggi. Tapi itu duluuu pak..Siapa tahu itu termasuk peninggalan jaman Majapahit, atau bisa jadi itu adalah "Kolam Segaran" ukuran mini. Konon menurut cerita simbah nenek moyang kami yg tinggal di rumah itu juga salah satu punggawa kerajaan Majapahit, namanya Gajah Soreng Pati. Entah bener apa tidak cerita itu, saya berharap cerita itu benar adanya. Matur suwun pak tanggapannya & salam kenal

      ReplyDelete
    3. Bapak jika saya mau melakukan penelitian dan wawancara tentang situs Ngurawan ini saya harus menemui siapa? ika

      ReplyDelete
    4. pak siwi saya ingin sekali mendapat buku anda... caranya gimana saya domisili di t.agung. email ke yantisna88@gmail.com

      ReplyDelete
    5. Oh ini asal mula dari nama gw
      Mantab

      ReplyDelete

    Literatur

    Taktik Menulis

    Banjarnegara