Sejarah, Sastra, dan Jurnalis Warga

  • Breaking News

    Thursday, January 15, 2015

    Nama Asli Bhre Wirabhumi



    SERAT PARARATON mengabarkan setelah gagal menikahi putri Sunda, Raja Majapahit Sri Rajasanegara menikahi Sri Sudewi, putri Bhre Wengker Wijayarajasa dari istri selir. Dari pernikahan itu, menurunkan ratu Kabalan Kusumawardhani. Rajasanegara juga memiliki istri selir dan menurunkan seorang putra yang dalam Kakawin Negarakertagama dan Serat Pararaton dikenal sebagai Bhre Wirabhumi. Serat Pararaton memberitakan Bhre Wirabhumi ini gugur dalam Paregreg Agung 1406M .



    Selama ini Nama Asli Bhre Wirabhumi putra kandung maharaja Majapahit Hayam Wuruk dari istri selir belum banyak diketahui. Jika memahami bahwa Wirabhumi adalah nama keraton, tentu rajanya atau Bhre Wirabhumi atau raja yang bertahta di keraton Wirabhumi memiliki nama asli atau nama abhiseka.

    Siapa Nama Asli Bhre Wirabhumi ini?

    Bhre berasal dari kata Sansekerta Bhra dan i atau ing. Bhra dalam bahasa sansekerta artinya sinar, raja. Ing atau i artinya di. Karena ini menyangkut tokoh dan kerajaan, maka istilah Bhra artinya raja atau baginda. Sementara Wirabhumi adalah nama keraton.

    Bhre Wirabhumi artinya raja yang bertahta di keraton Wirabhumi. Putra kandung sri Hayam Wuruk dari istri selir ini merupakan Bhre Wirabhumi II yang memiliki nama Aji Rajanatha atau Sri Bhattara Rajanata.

    Penyebutan nama Aji Rajanatha sebagai nama asli Bhre Wirabhumi II, putra selir Hayam Wuruk yang menjadi suami Nagarawardhani ratu Lasem II ini penulis/Siwi Sang temukan dalam prasasti Biluluk IV. Tahun pasti keluarnya prasasti tidak diketahui karena baris 1-4 hilang. 

    Tapi melihat angka dalam prasasti Biluluk III yang menulis angka tahun 1395M, sangat mungkin prasasti Biluluk IV keluar tidak jauh setelah tahun itu. 

    Isi prasasti sebagaimana terjemahan Muhammad Yamin adalah sebagai berikut:  

    sri paduka bhattara rajanata, sri paduka bhattara anantadewi, sri paduka bhattara anaridewi, sri paduka bhattara parameswara pamotan yang bernama raden kudamerta, sri paduka bhattara narapati yang bernama raden mano, raden iso, raja saratanganugrahaeni, berwenang menganugerahkan tanah swatantra supaya tidak lagi dikuasai para menteri katrini, pangkur, tawan, tirip, demikian pula pinghai dan wahuta, juga para pemungut pajak bea cukai uang raja sejak dahulu seperti micra paramicra, segala macam bulu wetu seperti panguran, kring padem, manimpaki, paranakan atau keturunan campuran, pande emas, mangrinci atau pengarang kidung, manguryangilala atau pengarang di keraton. 

    Sri Paduka Bhatara Rajanatha sangat mungkin sebagai  nama asli atau nama abhiseka Bhre Wirabhumi II. Ini dapat ditelisik dari penyebutan Sri Paduka Bhatara Parameswara Pamotan raden Kudamerta. Dalam prasasti ini baginda Wengker, paman dan mertua Hayam Wuruk sudah wafat karena sudah bergelar anumerta Bhatara Parameswara. Berdasarkan catatan sejarah, yang kemudian menganti sebagai raja di Kedaton Wetan adalah Bhre Wirabhumi, suami Nagarawardhani.[Buku GIRINDRA hal 192-193]


    ilustrasi puncak tebing di lolasi situs Goa Selomangleng Tulungagung/koleksine Siwi Sang


    =================
    SIWI SANG
    Bahan bacaan:
    Girindra:Pararaja Tumapel-Majapahit karya Siwi Sang
    Tatanegara Madjapahit karya Muhammad Yamin 

    No comments:

    Post a Comment

    Literatur

    Taktik Menulis

    Banjarnegara