Banyak sejarawan dan penulis sejarah memunculkan dan mendukung teori sejarah keruntuhan Majapahit yang dipercaya sebagai suatu fakta sejarah tak terbantahkan bahwa armada tempur Islam Demak pimpinan raden Fatah menyerbu dan berhasil meruntuhkan Majapahit pada tahun 1478M.
Teori tersebut menyatakan bahwa alasan raden Fatah menyerbu Majapahit
karena raja Majapahit yang merupakan ayah raden Fatah tidak mau memeluk agama Islam.
Teori tersebut menyampaikan kepada kita bahwasanya raden Fatah tampil sebagai
seorang sultan Jawa yang melakukan penyebaran agama Islam melalui jalan
pemaksaan besar besaran dan lewat jalan perang atau pedang. Teori tersebut juga
memberikan pemahaman kepada kita bahwasanya raden Fatah putra durhaka berani
melawan dan menghancurkan kekuasaan ayahnya, raden Fatah pembangun peradaban
pertama pemerintahan Islam tanah Jawa adalah anak durhaka atau seorang sultan
durhaka. Teori teori tersebut terang benderang ingin menegaskan bahwasanya
peradaban Majapahit hilang sirna dari bumi Jawa dan Nusantara setelah kedatangan
Islam di tanah Jawa. Islam datang, Majapahit hilang. Begitu pesan tersirat dan
tersurat dari teori sejarah Majapahit ahir yang menyatakan Majapahit hancur
sirna tahun 1478M akibat serbuan armada tempur Islam Demak pimpinan raden Fatah
didukung para tokoh dewan Wali Sanga.
Meski
tidak didukung sumber primer berupa prasasti, teori tersebut memang didukung
banyak sumber sekunder berupa naskah Babad serta sumber tersier berupa cerita
tutur tinular yang berkembang dalam sebagian masarakat Jawa. Beberapa sumber
naskah antaranya terutama Babad Tanah Jawi, Serat Kandha, Naskah Caruban Cagari,
Babad kadhiri, Kitab Darmagandul, naskah dari kelenteng Sam Po Kong Semarang koleksi
Resident Belanda Portman, serta beberapa naskah turunan Babad Tanah Jawi.
Adapun cerita tutur tinular yang menjadi sumber tersier sebenarnya berasal dari
penuturan kembali naskah naskah Babad yang memang sangat digemari di lingkungan
tradisi Jawa.
Apakah
teori teori yang menyatakan Majapahit hancur tahun 1478M akibat serbuan pasukan
Islam Demak pimpinan raden Fatah masih dapat dipertahankan menjadi
suatu teori sejarah Majapahit Ahir yang tak terbantahkan? Ataukah sudah tidak sesuai lagi sebagai suatu teori sejarah ahir Majapahit?
Ada
beberapa hal seputar sejarah awal Demak dan sejarah Majapahit ahir yang perlu
dikaji ulang untuk menguji kekokohan teori yang menyatakan Majapahit hancur
tahun 1478M akibat serbuan armada Islam Demak pimpinan raden Fatah didukung
para anggota Dewan Wali Sanga. Beberapa hal itu antaranya:
KESEJARAHAN
RADEN FATAH.
RAJA MAJAPAHIT
TAHUN 1478M.
BERDIRINYA
MASJID DEMAK.
DAFTAR
PARA PENGULU ATAU IMAM MASJID DEMAK.
BERDIRINYA
KESULTANAN ISLAM DEMAK.
KEDATANGAN
ISLAM DI TANAH JAWA.
Perlu
dipahami pula bahwasanya dalam suatu teori sejarah tidak ada yang tidak
terbantahkan. Suatu penulisan sejarah tidak berahir tanda titik karena masih
berkemungkinan munculnya teori atau pendapat baru seturut perkembangan ilmu
sejarah dan penemuan penemuan sumber baru sejarah.
Saat ini
sebenarnya sudah ada beberapa hasil kajian atau tafsir baru yang menyampaikan
kepada kita bahwasanya Majapahit tidak atau belum runtuh sirna tahun
1478M. Diantaranya tafsir yang dilakukan
Nia Kurnia Sholihat Irfan, DR. H.J. DE GRAAF dan DR.TH. G. TH. PEGEAUD dalam
buku judul De Eerste Moslimse Vorstendommen op Java, Studien over de
Staatkundige Geschiedenis van de 15de en 16de Eeuw [KERAJAAN KERAJAAN ISLAM
PERTAMA DI JAWA, Kajian Sejarah Politik Abad ke-15 dan ke-16], juga kajian SIWI
SANG dalam buku PARARAJA TUMAPEL MAJAPAHIT.
Dari tiga
kajian itu akan kita lihat kembali teori atau penafsiran yang berpendapat
bahwasanya Majapahit tidak atau belum runtuh tahun 1478M akibat serbuan armada
Islam Demak pimpinan raden Fatah didukung para anggota Dewan Wali Sanga.
BERSAMBUNG
No comments:
Post a Comment