Sejarah, Sastra, dan Jurnalis Warga

  • Breaking News

    Sunday, May 22, 2016

    SRI SUHITA NAIK TAHTA DI MAJAPAHIT TAHUN 1437M


    PENDAPAT MAINSTREAM mengatakan Sri Suhita naik tahta di Majapahit tahun 1429M menggantikan ayahnya Sri Wikramawardhana. Tapi pendapat itu mendapat sanggah dari Siwi Sang dalam buku GIRINDRA : Pararaja Tumapel-Majapahit. Dalam buku terbitan 2013 itu, Siwi Sang berpendapat bahwasanya Sri Suhita baru naik tahta di Majapahit pada tahun 1437M. Pendapat tersebut merujuk sumber sejarah naskah Serat Pararaton.





     
    Dewi Tara yang diperkirakan sebagai perwujudan Sri Suhita. Tempat temuan di Tulungagung. sumber poto Leiden Univ.



    Serat Pararaton menulis:

    bhre daha duk anjeneng ratu i caka manawa panca agni wulan, 1359c/1437M.”

    Terjemahan:

    bhre daha ketika naik tahta sebagai ratu atau maharani majapahit pada tahun saka 1359 atau 1437M.”

    Bhre Daha yang dalam Serat Pararaton menjadi ratu pada tahun 1437M adalah Bhre Daha V Sri Suhita.

    Ungkapan RATU untuk penobatan bhre Daha tahun 1437M, lebih bermakna ratu di Majapahit atau maharani atau raja putri.




    Sekilas paparan daftar pararaja atau ratu yang menjadi Bhre Daha sampai masa Bhre Daha V Sri Suhita.

    Bhre Daha I adalah permaisuri raden Wijaya yaitu Prameswari Mahadewi Narendraduhita, bersemayam di keraton Daha  hanya setahun yaitu antara tahun 1294M-1295M.

    Bhre Daha II adalah Jayanegara, antara tahun 1295M-1309M.

    Setelah Jayanegara naik sebagai maharaja Majapahit, Rajadewi Maharajasa Dyah Wiyat tampil sebagai Bhre Daha III antara tahun 1309M-1375M.

    Setelah dyah Wiyat wafat, yang menjadi Bhre Daha IV adalah Indudewi, putri tunggalnya. Sebelumnya menjadi Bhre Daha, Indudewi sebagai Bhre Lasem I. Indudewi menjadi Bhre Daha IV antara tahun 1375M-1415M.

    Setelah Indudewi wafat, Sri Suhita tampil sebagai Bhre Daha V mulai tahun 1415M-1437M.

    Tahun 1429M, Sri Suhita masih sebagai Bhre Daha V.

    Tahun 1437M Bhre Daha Sri Suhita baru naik menjadi maharani atau ratu di Majapahit.

    Berdasarkan Serat Pararaton, setelah Sri Suhita wafat, yang bertahta di Majapahit adalah Kertawijaya. 

    Berdasarkan Prasasti Waringin Pitu 1447M, maharaja Majapahit adalah Wijaya Parakrama Wardhana Dyah Kertawijaya.

    Dengan demikian disimpulkan maharani Sri Suhita menjadi maharani Majapahit selama 10 tahun atau antara 1437M-1447M.

    Sri Suhita adalah putri pasangan Sri Wikramawardhana dan permaisuri Kusumawardhani.  Sri Suhita memiliki dua kakak kandung laki, Rajasa Kusuma Bhatara Hyang Wekas ing Suka, Bhre Tumapel II. Sri Suhita punya seorang adik kandung yaitu Wijaya Parakrama Wardhana dyah Kertawijaya.

    Sri Suhita adalah permaisuri Bhatara Aji Ratnapangkaja. Berdasarkan Serat Pararaton, pasangan Sri Suhita dan Bhatara Aji Ratnapangkaja tidak memiliki keturunan.

    =============
    SIWI SANG

    No comments:

    Post a Comment

    Literatur

    Taktik Menulis

    Banjarnegara