Berdasarkan pakem, satu grup Reyog Kendang Tulungagung terdiri dari
enam pemain atau kelipatannya yang berperan sebagai penari sekaligus
penabuh kendang.
Selain itu masih ada ketambahan tiga pengiring musik
penabuh gong, kenong, dan selompret yang tidak ikut menari.
Dalam rangka perayaan jelang Hari Jadi Tulungagung ke-810, hari ini,
Kamis, 12/11, sekitar 2300 pemain Reyog Kendang Tulungagung siap unjuk
kreasi tampil bersama di pelataran GOR Lembu Peteng Tulungagung.
Pagelaran masal ini akan dicatat oleh Museum Rekor Indonesia [MURI]
sebagai pemecahan rekor nasional penabuh kendang terbanyak.
Pagelaran Reyog Kendang Tulungagung secara masal ini sudah mendapat sentuhan kreasi music dan gerak dari koreografer Tulungagung Bimo Wijayanto.
Dua panggung berisi alat music gamelan akan menambah daya kekuatan suara music mengiringi para pemain kendang yang berasal dari sekolah mulai SD sampai SMA seluruh Tulungagung.
Lihat Video youtube Siwi Sang:
https://www.youtube.com/watch?v=78x8OkJzFIY&list=UUckOsbgWo1DzuL5GYOjG52g&index=13
Pagelaran Reyog Kendang Tulungagung secara masal ini sudah mendapat sentuhan kreasi music dan gerak dari koreografer Tulungagung Bimo Wijayanto.
Dua panggung berisi alat music gamelan akan menambah daya kekuatan suara music mengiringi para pemain kendang yang berasal dari sekolah mulai SD sampai SMA seluruh Tulungagung.
Saat hadir dalam gladi resik, Rabu, 11/11, Suharno, Mpd. MM, kepala
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tulungagung menyampaikan, prakarsa
kegiatan tersebut adalah bupati Tulungagung Syahri Mulyo, SE, Msi.
Pihaknya bertugas sebagai pelaksana kegiatan pagelaran bertajuk Parade
2000 Penari Reyog Kendang Tulungagung.
https://www.youtube.com/watch?v=78x8OkJzFIY&list=UUckOsbgWo1DzuL5GYOjG52g&index=13
Suharno menyampaikan, persiapan sampai gladi resik telah dilakukan
selama sebulan. Diawali dengan memanggil para pelatih dari tiap
kecamatan untuk menyamakan irama dan gerak tari. Selama dua minggu
mereka melatih di masing masing kecamatan.
Dan sejak Ahad kemarin, 8/11,
seluruh pemain dipanggil ke kabupaten untuk pelatihan secara
menyeluruh.
Menurutnya, yang hadir sejumlah 2300 pemain Reyog Kendang
Tulungagung.
Suharno bersyukur karena pada gladi resik, segala gerak, pola, dan formasi yang sudah ditentukan dapat dilaksanakan dengan baik.
Rencananya, seluruh
pemain Reyog Kendang Tulungagung yang siap mengguncang bumi Tulungagung
mulai persiapan sejak jam 12.00 siang hari ini.
Jam 13.00, acara resmi
dimulai.
Perhelatan spetakuler ini bakal dibuka resmi oleh bupati
Tulungagung.
Undangan VIP ada sekitar 500 terdiri dari seluruh kepala
SKPD pemkab Tulungagung, seluruh camat, seluruh kepala sekolah, para
tokoh seni budaya, serta panitia hari jadi Tulungagung.
Masing masing sekolah yang mengirimkan grup Reyog Kendang Tulungagung
dalam pesta rakyat ini juga akan menjadi supporter heroic dengan
membawa bendera plastic merah putih yang harus dikibarkan sepanjang
pertunjukkan.
Setelah seluruh pemain unjuk kreasi di pelataran GOR Lembu Peteng,
mereka akan melakukan arak arakan keluar jalan raya
Tulungagung-Trenggalek menuju area Jogging Trek di tepi sungai Ngrowo
yang jaraknya dari lokasi awal sekitar 800 meter.
Ogoh Ogoh raksasa
brewok ukuran tinggi sekitar 4 meter sedang menabuh kendang, tampil
paling depan digotong 18 lelaki dewasa.
Suharno menyampaikan, di Tulungagung terdapat sekitar 586 grup Reyog
Kendang Tulungagung berasal dari sekolah dan komunitas.
Untuk perhelatan
hari ini, yang bakal turun menampilkan kebolehan bermain reyog kendang
hanya dari kalangan sekolah mulai SD, SMP, dan SMA.
Pemecahan rekor MURI Reyog Kendang Tulungagung 2015, menurut Suharno,
merupakan satu upaya nyata untuk pengembangan seni tradisi. Harapannya,
seni tradisi asli Tulungagung semakin dicintai masyarakat.
Perhelatan yang menampilkan ribuan pemain Reyog Kendang Tulungagung
juga sebagai upaya untuk membumikan seni tradisi ini sebagai milik
Tulungagung. (SIWI SANG, Tulungagung)
No comments:
Post a Comment