Sejarah, Sastra, dan Jurnalis Warga

  • Breaking News

    Thursday, March 24, 2016

    NAMA NAMA BULAN DALAM TAHUN SAKA


    Saka merupakan nama tahun dalam penanggalan Jawa. Tahun pertama Saka dimulai tahun 78 Masehi. Perhitungan tahun Saka berdasarkan perhitungan peredaran bulan dan matahari mengelilingi bumi. Satu tahun Saka lamanya 12 bulan yang masing masing berisi 30 hari.

    Tahun 1633 Masehi, perhitungan tahun Saka berikut nama bulan dan hari harinya, disesuaikan dengan perhitungan dalam penanggalan Tahun Hijriyah. Hanya angka tahunnya masih tetap 1555. 

    Dengan kata lain terjadi perpaduan antara penanggalan Jawa dengan penanggalan Islam pada masa pemerintahan Sultan Agung di Mataram Islam.

    Tahun Hijriyah mulai tahun 622 Masehi bertepatan peristiwa sejarah hijrah kanjeng Nabi Rosul Islam Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah.

    Tahun Jawa atau Tahun Saka mulai tahun 78M yang diriwayatkan bertepatan dengan tahun pertama raja Saliwahana atau Aji Saka naik tahta di Hindustan. Tahun itu, 78M, ditetapkan sebagai tahun 1 Saka.

    Tahun Masehi mulai tahun dimana bertepatan dengan kelahiran Nabi Isa AS atau bagi agama Kristen sebagai Yesus Kristus.

    Pada kesempatan ini kita akan membahas sekilas bulan bulan atau Masa Masa dalam tahun Jawa yang berlaku sebelum 1633M. 

     

    Menurut Casparis dan Damais, tahun Saka terdiri dari 12 bulan [Masa] dimulai bulan Caitra dan berahir bulan Phalguna. Nama nama bulan dalam penanggalan Saka menurut versi ini adalah:
    [1] Caitra [Maret-April] 
    [2] Waisaka [April-Mei]
    [3] Jyesta [Mei-Juni]
    [4] Asadha [Juni-Juli]
    [5] Srawana [Juli-Agustus]
    [6] Bhadrawada [Agustus-September]
    [7] Asuji [September-Oktober]
    [8] Karttika [Oktober-Nopember]
    [9] Margasira [Nopember-Desember]
    [10] Posya [Desember-Januari]
    [11] Magha [Januari-Pebruari]
    [12] Phalguna [Pebruari-Maret] 


    Nama nama bulan itu juga dikenal di India, hanya menurut Damais dan Casparis, terdapat beberapa perbedaan pengucapan atau pertulisan.

    Bulan Asuji di India dikenal sebagai bulan Asvina.

    Bulan Bhadrawada di India sebagai bulan Bhadrapada.

    Bulan Margasira di India sebagai bulan Marggasisra.

    Jumlah hari dalam tiap bulan sebagaimana telah dipaparkan ada 30 hari. Tanggal 1 bulan Caitra merupakan awal tahun. Bertepatan dengan tengah bulan Maret sampai tengah bulan April dalam penanggalan Masehi. 

    Dalam penanggalan Saka dikenal nama Paksa yang menurut Zoetmulder artinya Separoh Bulan.

    Bulan dalam tahun Saka terbagi menjadi 2 Paksa yaitu Suklapaksa atau Paroterang dan Kresnapaksa atau Parogelap yang masing masing berisi 15 hari/Tithi.

    Suklapaksa dimulai hari pertama bulan muncul sampai hari 15.

    Kresnapaksa dimulai hari ke 16 sampai 30.

    Tanggal 15 Paroterang sama dengan tanggal 15 dalam penanggalan Masehi.

    Tanggal 1 Parogelap sama dengan tanggal 16 dalam penanggalan Masehi.

    Tidak ada bulan purnama pada malam tanggal 14 Kresnapaksa. Bulan purnama bulat bundar hanya ada pada malam 15 Suklapaksa. Dengan catatan tidak gerhana bulan.

    Sebelum era Sultan Agung, tidak dikenal tanggal/Tithi 16-30. Yang ada tanggal 1-15 Suklapaksa dan tanggal 1-15 Kresnapaksa. Atau lebih pada penyebutan hari ke sekian dan sekian.

    Terdapat perbedaan versi Damais dan Casparis dengan versi Prof. Ketut Riana soal perbulanan dalam tahun Saka. Ketut Riana telah memadunya dengan system pertanggalan dalam Pranata Mangsa yang selain masih berkembang di Jawa juga berkembang di Bali.

    Pranata Mangsa merupakan pertanggalan atau penentuan atau patokan musim bercocok tanam yang biasa berlaku di kalangan petani.

    Uraian lengkap mengenai Pranata Mangsa terdapat dalam buku sejarah Pararaja Surakarta yang tersimpan di museum Radya Pustaka.

    Berdasarkan riwayat, Pranata Mangsa mulai dikenalkan sekitar tahun 1856 pada masa pemerintahan Pakubuwono VII di Surakarta, tepatnya mulai berlaku tanggal 22 Juni 1856. 

    Karena pembagian jumlah hari dalam Pranata Mangsa berbeda dengan jumlah hari dalam bulan pertanggalan tahun Saka, maka berakibat bulan bulan dalam tahun Saka yang ditampilkan Ketut Riana memiliki pergeseran ketika dicocokan dengan system kalender Masehi.

    Misalnya bulan Marggasira yang menurut Damais jumlah harinya 30 mulai dari bulan Nopember-Desember, menurut versi Ketut Riana sudah berbeda yaitu masuk bulan keenam dalam Pranata Mangsa dan mulai dari tanggal 13 Desember-10 Januari.

    Sebagai perbandingan, Prasasti Lawadan 18 Nopember 1205M dikeluarkan pada bulan Margasira atau marggasira masa.

    Jika merujuk versi Ketut Riana, maka penanggalan dalam Prasasti Lawadan yang sekarang menjadi landasan penentuan hari jadi kabupaten Tulungagung telah keliru.

    Tetapi jika merujuk versi Damais, penempatan bulan dalam prasasti Lawadan jatuh pada bulan Nopember sudah klop.

    Urutan bulan versi Damais juga berbeda dengan urutan bulan versi Ketut Riana. Ketut Riana telah menempatkan bulan yang jatuh pada Mangsa pertama atau kasa sebagai bulan pertama. Yaitu Srawana yang memang menurut Pranata Mangsa jatuh pada Mangsa pertama.

    Menunjukkan bahwa 12 bulan dalam tahun Saka berbeda dengan 12 bulan atau Mangsa dalam system Pranata Mangsa yang baru dikenal jauh setelah era Sultan Agung.

    Menunjukkan bulan bulan dalam tahun Saka versi Prof. Ketut Riana tidak cocok diterapkan untuk menganalisa pertanggalan dalam sumber sejarah bentuk prasasti.

    Pertanggalan versi Ketut Riana lebih cocok digunakan untuk menentukan masa tanam atau masa panen pertanian.

    Berikut nama nama bulan dalam tahun saka menurut versi Prof. Ketut Riana sebagaimana tercantum dalam buku judul Kakawin Desa Warnanna Uthawi Nagara Kertagama.  

    [1] Srawana [kasa/kesatu] 12 Juli-12 Agustus 
    [2] Bhadrapada [karo/kedua] 13 Agusts-10 September 
    [3] Asuji/Aswina [katiga/ketiga] 11 September-11 Oktober 
    [4] Kartika [kapat/keempat] 12 Oktober-10 Nopember 
    [5] Pasya/pausya [kalima/kelima] 11 Nopember-12 Desember 
    [6] Marggasira [kanem/keenam] 13 Desember-10 Januari 
    [7] Magha [kapitu/ketujuh] 11 Januari-11 Februari 
    [8] Phalguna [kawolu/kedelapan] 12 Februari-11 Maret 
    [9] Caitra [kasanga/kesembilan] 12 Maret-11 April 
    [10] Waisaka [kadasa/kesepuluh] 12 April-11 Mei 
    [11] Jyesta [jyesta/desta/kesebelas] 12 Mei-12 Juni 
    [12] Asadha [sadha/keduabelas] 13 Juni-11 Juli

     

      -------
    SIWI SANG

    No comments:

    Post a Comment

    Literatur

    Taktik Menulis

    Banjarnegara