Sejarah, Sastra, dan Jurnalis Warga

  • Breaking News

    Monday, January 4, 2016

    KRONOLOGI Tahun Kejadian Sejarah Majapahit Berdasarkan Serat Pararaton






    tebing di atas goa Selomangleng Tulungagung




    Berikut ini kronologis tahun kejadian sejarah Majapahit berdasarkan pemberitaan Serat Pararaton.
    TAHUN 1362M-1400M
     1362M
    tumuli pasraddhanagung i saka pat ula ro tunggal, 1284. Terjadi perayaan upacara sraddha agung pada tahun saka 1284/1362M. 

    Ini perayaan besar mengenang 12 tahun wafatnya sang rajapatni dyah gayatri yang wafat tahun 1350M. 

    1368M

    Sang apatih gajahmada atelasan I saka gagana muka matendu, 1290. Telung tahun noranangganteni apatih. Mahapatih gajahmada wafat pada tahun saka 1290/1368M. Selama tiga tahun kemudian tidak ada tokoh yang mengantikannya sebagai mahapatih Majapahit.

    1371M

    Sira gajah enggon apatih I saka guna sanga paksaning wong, 1293. Gajah Enggon kemudian dinobatkan sebagai mahapatih Majapahit pada tahun saka 1293/1371M. 

    1374M

    Bhre daha mokta dhinarma ing adilangu dharmabhiseka ring ardi purwasisesa. Bhre daha rajadewi dyah wiyat wafat didarmakan di adilangu dengan nama candi pendarmaannya adalah  ardi purwawisesa.

    Serat Pararaton tidak menulis tahun kejadian kapan wafat bhre daha dyah wiyat. Diperkirakan wafat tahun 1374M.bhre daha rajadewi dyah wiyat adalah putri bungsu pasangan raden wijaya dengan rajapatni dyah gayatri. Rajadewi dyah wiyat adik kandung dyah gitarja. Dyah wiyat permaisuri bhre wengker wijayarajasa.

    Bhre koripan mokta dhirnama ing panggih dharmabhiseka ring giri pantarapurwa. Bhre koripan tribhuwanatunggadewi dyah gitarja wafat didharmakan di panggih dengan nama candi pendarmaannya adalah giri pantarapurwa.

    Serat Pararaton tidak menulis tahun kejadian wafatnya dyah gitarja. Diperkirakan dalam tahun yang sama dengan wafatnya dyah wiyat yaitu tahun 1374M. 

    1376M

    Tumuli hana gunung anyar i saka naga leng karnaning wong, 1298. Terjadi peristiwa munculnya gunung anyar pada tahun saka 1398/1376M.

    Peristiwa ini berkaitan dengan upaya bhre wengker wijayarajasa mendirikan kedaton wetan yang berpusat di pamotan.Istilah gunung anyar merupakan kalimat simbol yang bermakna adanya pemerintahan baru atau tandingan di Majapahit. 

    1385M

    Tumuli Guntur pamandasiha i saka resi sunya guna tunggal, 1307. Terjadi peristiwa gunung meletus pada tahun saka 1307/1385M.

    Peristiwa ini berkaitan dengan keberhasilan wijayarajasa mendirikan keraton Pamotan, pusat kedaton wetan di timur gunung penanggungan.

    1386M

    Bhre tumapel mokta sang mokta ring sunyalaya I saka matangga sunya kaya iku, 1308, dhinarma ing japan dharmabhiseka ring sarwajnapura. Bhre tumapel sri kertawardhana wafat bergelar anumerta sang mokta ring sunyalaya pada tahun saka 1308/1386M, didharmakan di japan dengan candi pendarmaannya bernama sarwajinapura.

    1388M

    Bhra parameswara pamotan mokta I saka gagana rupa anahut wulan, 1310, sira sang dhinarma ing mangar dharmabhiseka ring wisnubhawanapura. Batara parameswara pamotan wafat pada tahun saka 1310/1388M, didharmakan di mangar dengan candi pendarmaannya bernama wisnubhawanapura.

    Bhre Parameswara Pamotan ini adalah bhre Wengker I Wijayarajasa dyah Kudamerta. Suami bhre Daha II Rajadewi dyah Wiyat. Wijayarajasa dyah Kudamerta bergelar bhre Parameswara Pamotan karena sebelum wafat sempat mendirikan dan bertahta di keraton Pamotan pada tahun 1385M yang ketika itu masuk kekuasaan Kedaton Wetan. Wijayarajasa adalah bhre Pamotan I.

    Bhra matahun mokta dhinarma ring tigawangi dharmabhiseka ring kusumapura. Bhra matahun wafat didharmakan di tigawangi dengan candi pendarmaanya bernama kusumapura.

    Tokoh ini adalah bhre Matahun I Rajasawardhana dyah Larang, suami dari ratu Daha Indudewi. Atau menantu bhre Wijayarajasa dan Rajadewi dyah Wiyat. Serat Pararaton tidak menulis tahun kejadian kapan bhre matahun wafat. Diperkirakan Bhre Matahun I wafat tahun 1388M.

    Sira Paduka Sori mokta. Paduka Sori wafat.

    Paduka Sori adalah permaisuri maharaja Majapahit Sri Ranajanegara dyah Hayam Wuruk. Paduka Sori merupakan putri bhre Wijayarajasa dyah Kudamerta dari istri selir. Serat Pararaton tidak menulis tahun kejadian dan tempat pendarmaannya. Diperkirakan Wafat tahun 1388M.

    Bhreng pajang mokta dhirnameng embul dharmabhiseka ring girindrapura. Ratu pajang wafat didharmakan di embul dengan candi pendarmaannya bernama girindrapura.

    Tokoh ini adalah bhre Pajang I Duhiteswari dyah Nertaja, pamungsu pasangan bhre Tumapel I Kertawardhana dyah Cakradara dan maharani Majapahit Tribhuwanatunggadewi dyah Gitarja. Cucu maharajapatni dyah Gayatri. Bhre Pajang I termasuk adik kandung raja Majapahit Sri Rajasanegara dyah Hayam Wuruk. Bhre Pajang I merupakan permaisuri bhre Paguhan I Singhawardhana dyah Sumana. Dari perkawinan itu menurunkan Wikramawardhana dan Surawardhani. Serat pararaton tidak menulis tahun kejadian kapan bhre pajang wafat. Diperkirakan Bhre ing Pajang ini wafat pada tahun 1388M.

    Bhre paguhan mokta dhirnameng lo bencal dharmabhiseka ring parwatigapura. Bhre paguhan wafat didharmakan di lo bencal dengan candi pendarmaannya bernama parwatigapura.

    Tokoh ini adalah bhre Paguhan I Singawardhana dyah Sumana. Suami bhre Pajang I dyah Nertaja. Jadi merupakan menantu maharani Majapahit Tribhuwanatunggadewi dyah Gitarja dan bhre Tumapel I Kertawardhana dyah Cakradara. Serat Pararaton tidak menulit tahun kejadian wafatnya bhre paguhan. Diperkirakan wafat pada tahun 1388M.

    Berdasarkan berita Serat pararaton, dalam tahun 1388M, terjadi peristiwa besar, wafatnya 5 tokoh keluarga Majapahit yaitu sri wijayarajasa, bhre matahun rajasawardhana dyah larang, paduka sori, bhre pajang dyah nertaja, dan bhre paguhan singawardhana dyah sumana.

    1389M

    Bhra hyang wekasing suka mokta I saka medina rupa rama iku, 1311. Bhatara hyang wekas ing suka wafat pada tahun saka 1311/1389M.

    Bhra Hyang Wekas ing Suka ini adalah nama anumerta maharaja Majapahit Sri Rajasanegara dyah Hayam Wuruk. Serat Pararaton tidak menulis dimana Hayam Wuruk didarmakan dan nama candi pendharmaannya.

    1390M

    Bhra hyang wisesa prabhu. Bhatara hyang wisesa naik sebagai prabhu atau maharaja Majapahit.

    Hyang wisesa adalah nama lain dari wikramawardhana. Wikramawardhana adalah putra sulung pasangan ratu pajang dyah nertaja dan bhre paguhan singhawardhana dyah sumana.

    Wikramawardhana menjadi suami dari kusumawardhani, putri maharaja hayam wuruk. Serat Pararaton tidak menulis tahun kejadian naiknya wikramawardhana atau hyang wisesa sebagai prabhu. Diperkirakan sekitar tahun 1390M.ini pertama kali seorang putra menantu raja secara resmi snaik tahta sebagai maharaja Majapahit.

    1395M

    Tumuli Guntur I prang bakat I saka mukaning wong kaya naga, 1317. Terjadi peristiwa gunung meletus pada minggu perangbakat tahun saka 1317/1395M. 

    1398M

    Tumuli sira gajah enggon mati I saka sunya paksa kaya janma, 1320. Pitulikur tahun apatih. Bhra hyang wekasing suka aken apatih ing sira gajah manguri. Terjadi peristiwa yaitu Gajah Enggon meninggal dunia pada tahun saka 1320/1398M. Gajah Enggon menjadi mahapatih Majapahit selama 27 tahun.kemudian bhatara hyang wekasing suka mengangkat gajah manguri sebagai mahapatih Majapahit.

    Bhra hyang wekasing suka yang mengangkat gajah manguri adalah rajasa kusuma, putra sulung hyang wisesa atau wikramawardhana. Bhra hyang wekasing suka nama numerta dari rajasa kusuma.

    1399M

    Bhra hyang wekasing suka mokta sang mokta ring indrabhawana I saka janma netra agni sitangsu, 1321 sang dhinarmeng tajung bhisekaning dharma ring paramasukapura. Bhatara hyang wekasing suka wafat di indrabhawana pada tahun saka 1321/1399M, didharmakan di tajung dengan candi pendarmaannya bernama  paramasukapura.

    1400M

    Bhra hyang wisesa sira bhagawan I saka netra paksa agni sitangsu, 1322. Bhatarestri prabhu. Bhatara hyang wisesa menjadi bagawan atau meninggalkan keraton menjalani hidup sebagai bagawan pada tahun saka 1322/1400M. Kemudian bhatara estri atau sang permaisuri naik sebagai prabhu atau maharani Majapahit.

    =================
    SIWI SANG

    BERSAMBUNG

    No comments:

    Post a Comment

    Literatur

    Taktik Menulis

    Banjarnegara