Sejarah, Sastra, dan Jurnalis Warga

  • Breaking News

    Thursday, January 7, 2016

    Catatan Sejarah Ngrawa Tulungagung

    Ngrawa merupakan satu nama yang menunjuk wilayah di selatan sungai Brantas atau Tulungagung sekarang. Dalam Babad Tanah Jawi terbitan Balai Pustaka Batawi Sentrem, nama Ngrawa sudah muncul sejak jaman pemerintahan Panembahan Senopati pendiri kesultanan Mataram Islam. Menjadi satu daerah kadipaten bernama Ngrawa Dalem.

     

    Ketika Panembahan Senopati naik tahta di Mataram, Ngrawa Dalem bukan bagian dari kekuasaan Mataram. Daerah ini justru menjalin sekutu atau kerjasama dengan banyak daerah di Jawatimur dibawah pimpinan Surabaya berupaya melawan dominasi kekuasaan Panembahan Senopati di Mataram.

    Akan tetapi pada ahirnya, Ngrawa Dalem berhasil dibedah atau ditaklukkan Mataram. Peristiwa itu berlangsung setelah pecah perang antara Mataram lawan Kediri. Pasukan besar Mataram dibawah pimpinan Tumenggung Alap Alap. Turut serta dalam armada penakluk itu adalah Kajoran, Jagaraga,  Demak, dan Pajang.

    Pada mulanya tumenggung Alap Alap mengawal pangeran Wiramanggala, salah seorang putra Panembahan Senopati, untuk menjemput ki Senapati kediri dan 3 adiknya yang mau takluk ke Mataram karena kecewa dengan pengangkatan Ratu Jalu di Kediri oleh Pangeran Surabaya.  Ratu Jalu berkuasa di Kediri setelah wafat Pangeran Mas.

    Ketika siap berangkat ke Kediri, Panembahan Senapati berpesan pada tumenggung Alap Alap:

    "Lamun benjing estua ki senapati kapethuk, nuli sira alap alap mringa ngrawa dalem, benjing yen wus ngrawa dalem kalah, boyongen jarahen kabeh den aja ana kari ika."






    BERSAMBUNG

    No comments:

    Post a Comment

    Literatur

    Taktik Menulis

    Banjarnegara