Sejarah, Sastra, dan Jurnalis Warga

  • Breaking News

    Monday, March 11, 2013

    Prasasti Jayanegara I 1316M



    Tulisan Loyang ini berasal dari Lamongan dan berisi dua kali 8 baris gurisan. Dalamnya tak disebutkan tarikh penulisan. Menurut prasangka Purbacaraka, prasasti ini berasal dari jaman ketika Jayanegara berkuasa karena di dalamnya tersebut tentang menekan pemberontakan yang berlangsung di Belambangan: anapwa ikanang karaman I malambangan. Pemberontakan itu berlangsung dibawah pimpinan Nambi yang terjadi pada 1316M.





    TERJEMAHAN"


    “Menguatkan kedudukan Seri Baginda Maharaja di atas singgasanaratna [jayeta], hendaknya kiranya Seri Baginda Maharaja menjadi jaya, yang menjadi payung yang memperbaiki pertalian tanah air yang menyapu bersih keburukan dunia yang melenyapkan kala sang Kali menyapu bersih pemberontakan di Belambangan. Tampaklah jasa-jasa mereka pada usaha untuk kebahagiaan Seri Baginda Maharaja. Hal itu menimbulkan rasa terimakasih yang tiada bandingannya dalam hati sanubari Seri Baginda Maharaja. Itulah yang menyebabkan maka Seri Baginda Maharaja menurunkan anugerah kepada masyarakat Belambangan itu jadi sebidang tanah perdikan sima. Daerah pesukuan Air tani boleh kini diperkenankan memungut hasil hak raja, diperbolehkan pula melakukan pemujaan ikan sakti dan pemujaan benda-benda pembaktian menurut pahalanya, sebagai kesetiaan yang sungguh-sungguh kepada Seri Baginda Maharaja. Hal tadi iru berlaku juga bagi keturunan mereka. Tak diperkenankan pula melakukan perubahan oleh pegawai nayaka kepercayaan atau pingai wahuta dan raja-raja yang akan datang, sejak kini sampai nanti untuk selama-lamanya. Daerah itu karena sudah dijadikan tanah perdikan sima, harus tetap dalam kebebasan. Baginya tak berlaku peraturan-peraturan untuk katrini, yaitu: pangkur, tawar dan tirip. Begitu pula tak berlaku kekuasaan pemungut cukai hak raja seperti wulu-wulu dari dahulu kala, terutama seperti micra para micra, panguras kring padaM.”

    Dalam prasasti ini terdapat seratus golongan pekerja yang dilarang atau tidak diperbolehkan melanggar otonomi perdikan.

    ================

    SIWI SANG


    Sumber: Tatanegara Majapahit - M. Yamin


    No comments:

    Post a Comment

    Literatur

    Taktik Menulis

    Banjarnegara