#InternetBAIK |
Saya termasuk satu dari 350 orang peserta yang beruntung mengikuti Roadshow Nasional #InternetBAIK di Banyuwangi. Saya juga termasuk satu dari 50 orang peserta yang beruntung karena terpilih mengikuti acara Training for Trainer #InternetBAIK selama dua hari bertempat di SMAN 1 Giri Banyuwangi. Pada hari terahir, saya menyampaikan, sesampai pulang di Tulungagung bakal menulis catatan perjalanannya maupun tulisan reportase rangkaian kegiatan #InternetBAIK di Banyuwangi di beberapa akun Medsos yang saya miliki dan beberapa Media Digital termasuk blog pribadi saya ini.
Roadshow #InternetBAIK dihelat oleh PT. Telkomsel Indonesia kerjasama dengan Yayasan Kita & Buah Hati, KAKATU, dan ICT Watch. Sudah barang tentu karena berlangsung di Banyuwangi, kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Pemkab Banyuwangi. Ini merupakan etape 9 dari 12 kota seluruh Indonesia.
Roadshow #InternetBAIK berisi tiga acara yaitu Seminar #InternetBAIK [1/11], TFT #InternetBAIK [2-3/11], dan Kelas Edukasi [4/11].
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas membuka resmi Roadshow #InternetBAIK pada tanggal 1/11/2016.
InternetBAIK merupakan program CSR Telkomsel Indonesia bidan pendidikan. Salah satu tujuannya adalah membangun Smart People atau pengguna internet yang cerdas. Bahwa pondasi terpenting dalam mendukung ekosistem digital antaranya adalah karakter manusia atau pengguna internet. Sebelum terwujud Smart Country dan Smart Village, yang perlu diwujudkan adalah Smart People. Oleh karena itu, Telkomsel melakukan kampanye edukasi Internet Sehat dalam suatu program gerakan yang lebih terpadu dan nterencana melibatkan banyak kalangan mulai sekolah dan universitas, pegiat Literasi Digita, komunitas Blogger, komunitas TIK, orang tua, pendidik, dan mereka yang memiliki kepedulian terhadap perkembangan Internet positif.
Sebagaimana telah saya sampaikan, Roadshow #InternetBAIK di Banyuwangi merupakan rangkaian ke-9 dari 12 kota seluruh Indonesia. Telkomsel Indonesia bergerak bersama Yayasan Kita&Buah Hati, ICT Wacth, dan KAKATU.
Bagi yang merasa asing dengan tiga nama itu, perlu saya sampaikan sekilas di sini.
Yayasan Kita & Buah Hati berdiri sejak tahun 1998, fokus dalam kegiatan konsultasi, pendampingan, training, seminar dan advokasi seputar isu keluarga dan pengasuhan anak.
KAKATU, merupakan sebuah aplikasi yang berguna dalam membuat henpun atau smartphone kita menjadi lebih aman digunakan anak. Ini merupakan Starup dari kota Bandung Jabar yang memiliki visi memproteksi dunia digital anak supaya anak terhindar dari kecanduan gadget dan konten negatif seperti pornografi yang banyak beredar gentayangan di dunia Digital Internet.
Bagi kawan yang ingin tau lebih jauh tentang aplikasi KAKATU dan bagaimana mendonlodnya secara gratis, harap sabar menunggu, akan saya sampaikan pada kesempatan nanti.
Lalu apa itu ICT Wacth? Saya pertama tau ICT Wacth saat hadir dalam Festival Desa TIK atau DESTIKA 2015 di Belitung Timur tahun silam. Pada acara itu, ada nonton bareng filem judul ASADESA. Ini filem yang mengunggah bagaimana desa desa bersama para pegiatnya tampil lebih berdaya dan maju karena melek TIK. ICT Wacth yang membuat filem ASADESA.
Ternyata pula, ICT Wacth punya prestasi soal Digital Literasi yang patut kita acungi jempol. Tercatat lembaga ini merupakan penggagas awal gerakan digital literasi Internet Sehat yang kemudian menjadi embrio dari gerakan Internet CAKAP [Cerdas, Kreatif, dan Produktif] kementrian Kominfo RI. ICT Wacth bergerak konsisten sejak 2002. Pernah mendapat penghargaan WSIS 2016 Champion dari PBB lantaran cukup aktif melibatkan multistakeholder untuk edukasi penggunaan Internet yang aman, nyaman, dan bertanggungjawab. ICT Wacth juga menyediakan panduan literasi digital untuk orang tua dan guru dengan lisensi bebas pakai atau creative common.
Kata BAIK dalam #InternetBAIK sebenarnya suatu akronim yang artinya Bertanggungjawab, Aman, Inspiratif, dan Kreatif.
Apa itu Bertanggungjawab, Aman, Inspiratif, dan Kreatif dalam berinternet?
Bertanggungjawab maksudnya, kita dalam memanfaatkan internet baik di media sosial dan media digital harus menganuti norma dan etika. Kita juga harus seimbang dalam bersosialisasi di dunia digital dan dunia nyata. Kemudian mampu menumbuhkan rasa saling menghormati sesama pengguna internet serta mampu menggunakan hak akses infoemasi secara bertanggungjawab dengan tidak menggunakan internet untuk kegiatan negatif seperti hacking, bullying, dan kegiatan buruk lainnya. Tidak hobi akses situs porno, memasang dan menyebar rumor atau berita palsu alias hoax, tidak melanggar privasi orang lain, dan bagi para blogger, jangan suka melakukan plagiasi. itulah yang dinamakan Bertanggungjawab dalam berinternet.
lalu apa itu Aman dalam berinternet? Ada banyak penjabaran soal Aman ini, antaranya kita harus menggunakan internet secara aman dari segala potensi kejahatan dan dampak buruk dari internet. Kita harus mengerti dan memahami serta mampu mengidentifikasi segala bahaya ketika berkegiatan di dunia maya. Mampu menghindari dari apa yang dinamakan kecanduan internet dan aktifitas online lainnya.
Kemudian Inspiratif. Kita harus mendorong bersama pemanfaatan internet baik di Media Sosial maupun Media Digital seperti blog untuk hal hal positif menginspirasi.
Dinamakan Kreatif dalam berinternet, ketika kita mampu menciptakan ekosistem digital yang produktif sebagai wadah dan pengembangan daya cipta dan kreasi seperti membuat konten positif yang memiliki manfaat bagi orang lain dan menciptakan nilai tambah bagi kita. Ini misalnya kita sebagai blogger mengunggah konten tulisan inspiratif lalu dijadikan buku.
Saya hadir dalam Roadshow #InternetBAIK di Banyuwangi sebagai seorang penulis, blogger, dan Citizen Journalism atau Jurnalis Warga. Saya juga hadir di acara itu sebagai seorang Relawan Teknologi, Informasi, dan Komunikasi RTIK Tulungagung. Saya mengikuti kegiatan ini setelah melakukan pendaftaran secara online dan dinyatakan lolos seleksi sebagai peserta seminar #InternetBAIK tanggal 1/11/2016 di hotel Santika Banyuwangi.
Dari Tulungagung yang berkesempatan hadir ada dua yaitu saya dan Bunda Zakyzahra Tuga, ketua RTIK Tulungagung sekaligus pegiat Literasi dan pengasuh Sanggar Kepenulisan PENA ANANDA CLUB. Kami berangkat tanggal 31/11, dua kali naik kereta, Tulungagung-Malang dan Malang Banyuwangi. Kami berangkat menggunakan ongkos mandiri. Sebelum berangkat, Bunda Zakyzahra Tuga sudah komunikasi dengan kawan RTIK Banyuwangi dan kami mendapat sambutan luar biasa dari kawan RTIK Banyuwangi yaitu antaranya siap menyediakan jemputan dan penginapan gratis. Salut dulu untuk RTIK Banyuwangi.
Keberangkatan kami ke Banyuwangi selama empat hari, 1-4 Nopember 2016 kemarin memang dalam semangat Mbolang Literasi Digital. Kami memutuskan mengambil kesempatan sebagai yang terpilih mengikuti Roedshow #InternetBAIK di Banyuwangi meski menggunakan ongkos mandiri dengan pertimbangan kegiatan seperti ini tergolong langka dan untuk Jawa Timur hanya terpilih satu kota yaitu Banyuwangi saja. Selebihnya, kami dapat berkumpul silaturahmi dengan kawan kawan dari luar daerah terutama RTIK Banyuwangi. Pada hari keberangkatan, kami juga sudah mendapat kabar jika RTIK Madiun dan RTIK Jember berkesempatan menghadiri Roadshow #InternetBAIK di Banyuwangi. Maka berangkatlah kami melalui setasiun Tulungagung tanggal 31/11 jam 08.45 menumpang kereta Doho/Penataran jurusan Tulungagung-Malang.
Kami ketika pesan tiket di setasiun Tulungagung sebenarnya sudah tidak mendapat tempat duduk. Kereta Rapih Doho jurusan Malang sudah penuh. Saya ketika itu berpikir, kami batal naik kereta ganti alternatif naik bus. Tapi ketika Bunda Zakyzahra Tuga mengatakan bahwa kami sudah pesan tiket kereta TAWANG ALUN jurusan Malang-Banyuwangi keberangkatan jam 15.45, petugas bagian penjualan tiket langsung memberikan tiket kereta Rapih Doho untuk kamu berdua. Bunda Zakyzahra Tuga menerima tiket itu. Saya heran kenapa boleh naik kereta tanpa nomor kursi duduk.
Ternyata bukan kami saja yang pegang tiket kereta tanpa nomer kursi duduk. Ada banyak penumpang lain seperti kami. Tapi kami semua yang tanpa nomer kursi duduk, dapat duduk leluasa di dalam kereta Rapih Doho jurusan Malang. mengapa demikian? Karena kereta Rapih Doho dari Tulungagung dalam keadaan sepi penumpang.
Hanya kenyamanan naik kereta Rapih Doho kami nikmati beberapa setasiun saja. Pada ujungnya kami berdua dan sebagian banyak penumpang lain yang pegang tiket tanpa nomer kursi duduk, harus berdiri setelah beberapa kesempatan berpindah pindah kursi lantaran kursi yang kami duduki diambil alih penumpang lain yang kebetulan memiliki karcis dengan nomer kursi yang sama dengan kursi yang kami duduki secara ilegal.
Saya mencatat perjalanan naik kereta Rapih Doho jurusan Tulungagung-Malang.
Jam 09.07.
Tiba tiba saya merasa asing. Orang orang sibuk memegang hape dan smartphone. Tak banyak suara percakapan. hanya beberapa bisik terdengar. Masing masing bicara dengan hape dan smartphone miliknya. Saya sendiri tidak membawa hape. Mungkin kalo bawa hape, saya juga seperti mereka. Asik main hape, apdit setatus dan lainnya.
Selanjutnya peron dibuka.Semua penumpang kereta Rapih Doho masuk dalam setasiun. Kami juga masuk. Saya tengok kanan tengok kiri lalu duduk. Saya kembali merasa asing. Orang orang sibuk dengan hape dan smartphone miliknya.
Kereta Rapih Doho datang. Kami semua naik. Mencari tempat duduk masing masing sesuai karcis. kami berdua dan sebagian yang lain yang tanpa nomer kursi tempat duduk juga mencari kursi dan berhasil duduk karena sebagaimana telah saya sampaikan, kereta ini sepi penumpang.
Di setasiun Sumbergempol kereta berhenti. Sebagian penumpang turun. Petugas kereta yang kelihatan cukup ramah menyilakan para penumpang tujuan Sumbergempol untuk segera turun hati hati. Sesekali terdengar teriak, yo ayo yo ayo. Ojo mencelat. Ojo Mencolot.
Semprit menjerit. Kereta perlahan kembali melaju.
Setasiun Ngunut kereta berhenti, setasiun Rejotangan kembali berhenti, dan beberapa setasiun di depan juga kereta berhenti hingga tiba di setasiun Blitar.
Sebelum sampai setasiun Blitar, kami dan sebagian penumpang lain merasakan sesuatu yang aneh dalam kereta. Kereta sumuk. Padahal dalam gerbong kami ada 6 AC. Ternyata itu AC rusak. Pantesan kami merasa sumuk. Beberapa penumpang kipas kipas mengusir sumuk mengunakan kipas kertas.
penumpang berdiri di dalam gerbong kereta Doho/Penataran jurusan Tulungagung-Malang tanggal keberangkatan 31/11/2016 pagi |
penumpang kereta Doho/Penataran tampak kipas kipas mengusir sumuk karena AC rusak |
penumpang berdiri di dalam gerbong kereta Doho/Penataran |
Kami naik kereta sumuk dan kami berada dalam gerbong penuh penumpang dan sebagian penumpang sudah berdiri.
Beberapa kesempatan petugas kereta datang ke gerbong kami nomer K3.06577. Mengecek AC yang rusak.
Meski berhasil diperbaiki, namun gerbong masih terasa sumuk karena AC kurang maksimal.
Seharusnya ditulis AC-2 bukannya AS-2. AC= Air Conditioner. |
Di Blitar saya heran dan baru tau kalo ternyata kereta Rapih Doho harus ganti nama sebagai kereta PENATARAN.
Meski kereta Rapih Doho sudah ganti nama, kereta tetap sumuk.
Meski naik kereta sumuk dan ahirnya harus berdiri, saya merasa bersukur dan berterimakasih karena dapat naik kereta sehingga tidak merasa kawatir ketinggalan kereta TAWANGALUN yang karcisnya sudah kami pesan secara online.
Hanya memang kondiri AC yang rusak, harus mendapat perhatian pihak KAI untuk segera memerbaikinya supaya tidak muncul ragam keluhan penumpang di kemudian hari.
BERSAMBUNG
=============
SIWI SANG
8/11/2016
Featured Post
Tafsir Sejarah Lumajang Kesultanan Islam Tertua di Jawa Harus Dikaji Ulang
Social Counter