Prasasti Pucangan dikeluarkan Erlangga. Terdiri dari bahasa jawa kuna dan bahasa Sanskerta. Alih aksara telah dilakukan Kern dan Damais. Bahasa Sanskerta pembacaan Kern terdiri dari 34 baris. Prasasti Pucangan bahasa Sanskerta bertarikh 959 saka atau 1037M. Sedangkan prasasti Pucangan bahasa Jawa kuna bertarikh 963 saka atau 1041M.
1. //o//swasti/ tribhirapi gunairupeto nrnavvidhane
sthitau tatha pralaye aguna iti yah prasiddhastasmai dhatre namassatatam
2. aganitavikramaguruna pranamyamanassuradhipena sada
api yastrivikrama iti prathito loke namastasmai
3. yasthanurapyatitarayyathepsi tarthaprado gunair
jagatam kalpa drumamatanu madhah karot tasmai civayanamah
..................
..................
23. asinnarpa.......prala....bhismaprabhava iti tasya suto mahatma.....javarsa.....lokat.
24. anyasca kascidadhama panuda bhidhanassaksaddasanana ivadhyadhamangatantih.....sya.......nagendre..........nyavadhittamasu
25. tatascatadanantarannrpasutanjigisur bhuvas tada layamasesameva sahasa bhyadhaksinnrpah punah punarath agni bhuta vadane sakabde gate varo narapati stadiyanagaranya dandahyata
26. abhavadapi bhuvi striraksasi
vograviryya vyasagata bhayamasyas sankatangamayasit jalanidhi
cararandhre cakasamvat saresmin nrpati rabhi nadetal laksanankhyatakirttih
27. jvalana iva narendro lelihanodahattandicamadhikamanaryyan
daksinandaksinatvat dhanan matibahu luntamtacca datvat mabhrtye dvijapa
tinwimadhye kirttimevaharastah
28. manitvadatha caila bhutalapane cakendravarso
gate bhadre masi sitatrayodacatithau vare budhe pavano udyuttairbali
bhirbalairaga nitairgatva dicampaccimam rajanavvijayahvayam samajayadraja jagat
pujitah
……………
Sumber Kern : VG. VII. 1917.
TERJEMAHAN:
1. semoga penghormatan teruntuk sang pencipta [brahma], dimana pada saat penciptaan umat manusia dan pemelihara
dunia dilengkapi triguna, sementara pada saat penghancuran tidak
memiliki guna.
2. semoga penghormatan juga baginya yang di dunia
dikenal sebagai triwikrama yakni wisnu yang mengayunkan langkah ke tiga dunia, yang baginya raja para dewa yang demikian besar, karena tindakan kepahlawanannya tidak terhitung,
senantiasa menunduk hormat.
3. dan penghormatan bagi siwa yang kebesarannya memenuhi semua harapan, karena dia sekalipun mengatasi suatu
sthanu,, karena kesempurnaannya dalam kadar lebih tinggi memenuhi harapan serta kebutuhan para makhluk.
...........
............
23. ada seorang raja…putranya bertabiat mulia
bhismaprabhawa namanya
24. dan yang lainnya bernama adhamapanuda, bagaikan
perwujudan rawana yang memiliki sejumlah
besar adhamanga. Itu segera dimusnahkan [oleh erlangga]
25. segera
setelah itu ada seorang raja yang sedang berusaha merebut dunia menaklukkan
putra raja, dengan tiba-tiba membakar istananya hingga punah tanpa sisa
sedikitpun. pada tahun saka 953/1031M, raja yang unggul itu berulang kali
membakar kota-kota.
26. kerajaan di bagian selatan itu dipimpin seorang
perempuan yang kuat perkasa bagaikan raksasi. Dengan gagah berani beliau
[erlangga] kemudian berangkat ke daerah yang hampir tidak dapat dimasuki
itu. Peristiwa itu terjadi pada tahun
saka 954/1032M. Pada saat itulah nama raja [erlangga] semakin harum lantaran menaklukkan dan membakar daerah jawa
bagian selatan itu
27. bagaikan seekor naga api dengan lidahnya
mernjilat ke kiri ke kanan. Kemudian daerah selatan paling mengerikan di tanah
jawa itu ditetapkan sebagai daerah taklukkan. Setelah mendapat banyak harta
rampasan yang dihadiahkan kepada para hambanya, kemashuran sang raja setara
para brahmana dan pertapa.
28. terdorong keinginan mencari nama, pergilah
beliau [erlangga] sesudah itu menuju barat pada tahun saka 957/1035M pada
tanggal 13 paroterang bulan badrapadha hari rabu membawa balatentara tak
terhitung banyaknya lengkap dengan prajurit bertenaga kuat dan yang ingin
berperang. Dengan tepuk gemuruh dunia, beliau berhasil memetik kemenangan
mengalahkan raja bernama wijaya [raja wengker wijayawarman]
..............
................
* * *
SIWI SANG
No comments:
Post a Comment