SEJARAH SINGKAT
RAJAPATNI DYAH GAYATRI
Rajapatni dyah Gayatri
merupakan putri bungsu maharaja terahir Singasari Sri Kertanagara dari
permaisuri Sri Bajradewi.
Dalam kakawin
Negarakertagama, Rajapatni dyah Gayatri dikenal sebagai permaisuri raden Wijaya
yang paling dikasihi.
Pernikahan antara
Rajapatni dyah Gayatri dengan Raden Wijaya menurunkan dua putri yaitu Dyah
Gitarja dan dyah Wiyat.
Dyah Gitarja menjadi
Bhre Kahuripan dan Maharani Majapahit 1329M-1350M. Permaisuri Bhre Tumapel I
Kertawardhana. Menurunkan Hayam Wuruk dan ratu Pajang I Dyah Nertaja.
Dyah Wiyat menjadi Bhre
Daha III. Atau ketika kakaknya menjadi maharani Majapahit, Dyah Wiyat
bersemayam di keraton Daha. Merupakan permaisuri Bhre Wengker I Wijayarajasa.
Menurunkan Indudewi Bhre Lasem I.
Pada tahun 1328M,
maharaja Majapahit kedua yaitu Sri Jayanagara wafat. Rajapatni dyah Gayatri
sebagai ibu suri tampil mengendalikan kerajaan.
Tahun 1329M, menobatkan
putri sulungnya, Dyah Gitarja, sebagai maharani Majapahit.
Kemudian Rajapatni dyah
Gayatri meninggalkan keraton Trawulan menuju mandala Pacira atau sekarang situs
Goa Pasir Tulungagung, menjadi seorang Biksuni. Sebagaimana paparan dalam buku
GIRINDRA:Pararaja Tumapel-Majapahit karya SIWI SANG 2013, Rajapatni dyah
Gayatri berada di Tulungagung sampai wafat tahun 1350M. Ketika wafat, nenek
maharaja Majapahit Sri Hayam Wuruk itu sudah menjadi seorang Biksuni Boddha
Mahayana.
Kakawin Negarakertagama
memberitakan Rajapatni dyah Gayatri didharmakan di BAYALANGO/BHAYALANGO atau
Boyolangu Tulungagung sekarang. Nama resmi candi pendharmaannya adalah
WISESAPURA, dengan arca perwujudan Prajnaparamita.
Terdapat poto koleksi
Museum Leiden Belanda tahun 1931 berupa arca Prajnaparamita yang sudah hilang
bagian kepala dan putus lengan tangak kiri. Arca terbuat dari batu andesit
itulah yang sampai kini berada di atas bangunan induk Candi Boyolangu atau
Candi Gayatri. Tahun 2000 dibangun pelindung berupa cungkup bertiang kayu
beratap genteng.
Dalam Prasasti Palungan
1330M yang dikeluarkan Maharani Majapahit Tribhuwanatunggadewi, Dyah Gayatri
dikenal sebagai KERTARAJASAPATNI yang artinya permaisuri Kertarajasa
Jayawardhana.
GAMBARAN CANDI
BOYOLANGU
CANDI BOYOLANGU
yang terlihat sekarang dalam keadaan tidak utuh atau rusak berat pada bagian
candi induk, tangga naik, atap candi, serta dua bangunan lain yang diperkirakan
sebagai bangunan pengiring atau Perwara.
Candi Boyolangu terbuat
dari susunan batu bata,menghadap barat. Candi induk berukuran 11,4m x 11,4m.
Candi Boyolangu
menghadap arah barat, sementara dua bangunan lain berada di sebelah utara dan
selatan. di pojok tenggara atau di timur bangunan pengiring sisi selatan,
terdapat bangunan yang berfungsi sebagai sumur.
Candi pendharmaan
Rajapatni dyah Gayatri ini tidak memiliki hiasan relief, tetapi berhias motif
yang dikenal sebagai Tapak Dara.
Terdapat arca
Prajnaparamita berada di atas bangunan candi induk terlindungi cungkup
menghadap arah barat.
Di atas bangunan candi
induk terdapat 11 umpak batu besar terbuat dari batu andesit. 9 umpak berbentuk
segi empat, 2 umpak berbentuk segi delapan.
Terdapat 2 umpak yang
berukir angka tahun pada salah satu bagian sisinya, yaitu angka tahun 1291
saka/1369M dan satu umpak lainnya berangka tahun 1311 saka/ 1389M.
Selain umpak besar,
juga terdapat umpak kecil terbuat dari batu andesit yang kini difungsikan
sebagai umpak penyangga tiang cungkup pelindung arca Prajnaparamita.
Adanya peninggalan
berupa umpak umpak batu andesit berukiran besar memunculkan dugaan bahwa candi
Boyolangu memiliki bentuk bangunan terbuka semacam pendapa.
Adanya ukiran angka
tahun 1291C/1369M dan tahun 1311C/1389M, memunculkan beragam dugaan.
Berdasarkan kakawin Negarakertagama, Rajapatni dyah Gayatri wafat tahun 1350M.
12 tahun kemudian berlangsung upacara Sraddha. Penempatan abu jenajah Rajapatni
dyah Gayatri berikut arca Prajnaparamita bertepatan dengan pelaksanaan upacara
Sraddha tahun 1362M. Negarakertagama juga memberitakan bahwa tahun 1365M atau
pada saat kakawin itu selesai ditulis Prapanca, candi Boyolangu ditulis sebagai
candi yang baru dibangun dan berprasasti sebagai salah satu dari 27 candi
pendharmaan kerajaan.
Jika pembangunan candi
Boyolangu telah selesai paling ahir tahun 1365M, mengapa tidak ada umpak batu
yang berukir angka tahun antara 1362M-1365M?
LINGGA UKURAN BESAR DAN
SUMUR SRUMBUNG
Di ladang milik warga
yang terletak sekitar 100 meter barat areal candi Boyolangu, terdapat
peninggalan yang masih in situ berupa batu lingga ukuran besar, sebagian
tertanam pada tanah serta sumur srumbung.
Menurut keterangan pak
Trenggono, warga Boyolangu, masih terdapat beberapa sumur srumbung lain dengan
jarak 25 meter antar sumur.
Candi Boyolangu pendharmaan Rajapatni dyah Gayatri di Tulungagung poto tahun 1931 sumber https://socrates.leidenuniv.nl/ |
Arca Pradjnaparamita di candi Boyolangu poto tahun 1931 sumber https://socrates.leidenuniv.nl/ |
Narsis di Candi Boyolangu, 7/5/2016, bareng rombongan dari Kemkominfo RI, RTIK Tulungagung, kang Garenk Penamas Tapak Jejak Kerajaan, dan kang Widjatmiko Komunitas Peduli peninggalan Sejarah Kadiri dan Majapahit di Tulungagung [Poto:https://www.facebook.com/Zakyzahra/posts/10204521138548988?fref=nf&pnref=story |
Arca Pradjnaparamita di candi Boyolangu Tulungagung |
Arca Pradjnaparamita di candi Boyolangu Tulungagung terlindungi cungkup |
peninggalan di candi Boyolangu Tulungagung poto 1931 sumber https://socrates.leidenuniv.nl |
runtuhan candi yang diperkirakan sebagai perwara terletak di selatan bangunan utama candi Boyolangu Tulungagung |
peninggalan berupa fragmen arca di candi Boyolangu sumber https://socrates.leidenuniv.nl/ |
Runtuhan bangunan di selatan candi induk Boyolangu |
Perwara di utara candi induk Boyolangu tampak dari arah barat |
sumur di timur bangunan sisi selatan candi induk Boyolangu |
Lingga berukuran besar yang tertancap di tanah lahan milik warga di arah barat laut candi Boyolangu Tulungagung |
rombongan Dewan Kesenian Tulungagung melihat lingga di barat areal candi Boyolangu [Januari 2014] |
Sumur srumbung di tanah lahan milik warga yang terletak di barat komplek candi Botolangu Tulungagung |
bagian dalam sumur srumbung di barat candi Botolangu Tulungagung |
Sumur srumbung di barat candi Boyolangu Tulungagung |
================
SIWI SANG
Tulisan terkait :
http://www.siwisangnusantara.web.id/2016/08/history-rajapatni-dyah-gayatri-di-candi.html
http://www.siwisangnusantara.web.id/2016/08/rajapatni-dyah-gayatri-perempuan.html
VIDEO CANDI BOYOLANGU YOUTUBE SIWISANG
Featured Post
Tafsir Sejarah Lumajang Kesultanan Islam Tertua di Jawa Harus Dikaji Ulang
Social Counter