Sejarah, Sastra, dan Jurnalis Warga

  • Tuesday, May 10, 2016

    CANDI BOYOLANGU TULUNGAGUNG PENDHARMAAN RAJAPATNI DYAH GAYATRI



    CANDI BOYOLANGU terletak di dusun Dadapan desa Boyolangu kecamatan Boyolangu kabupaten Tulungagung Jatim. Merupakan tempat pendharmaan Rajapatni dyah Gayatri, salah seorang permaisuri pendiri kerajaan Majapahit, Sri Kertarajasa Jayawardhana atau Raden Wijaya.

    SEJARAH SINGKAT RAJAPATNI DYAH GAYATRI

    Rajapatni dyah Gayatri merupakan putri bungsu maharaja terahir Singasari Sri Kertanagara dari permaisuri Sri Bajradewi.

    Dalam kakawin Negarakertagama, Rajapatni dyah Gayatri dikenal sebagai permaisuri raden Wijaya yang paling dikasihi.

    Pernikahan antara Rajapatni dyah Gayatri dengan Raden Wijaya menurunkan dua putri yaitu Dyah Gitarja dan dyah Wiyat.

    Dyah Gitarja menjadi Bhre Kahuripan dan Maharani Majapahit 1329M-1350M. Permaisuri Bhre Tumapel I Kertawardhana. Menurunkan Hayam Wuruk dan ratu Pajang I Dyah Nertaja.

    Dyah Wiyat menjadi Bhre Daha III. Atau ketika kakaknya menjadi maharani Majapahit, Dyah Wiyat bersemayam di keraton Daha. Merupakan permaisuri Bhre Wengker I Wijayarajasa. Menurunkan Indudewi Bhre Lasem I.

    Pada tahun 1328M, maharaja Majapahit kedua yaitu Sri Jayanagara wafat. Rajapatni dyah Gayatri sebagai ibu suri tampil mengendalikan kerajaan.

    Tahun 1329M, menobatkan putri sulungnya, Dyah Gitarja, sebagai maharani Majapahit.

    Kemudian Rajapatni dyah Gayatri meninggalkan keraton Trawulan menuju mandala Pacira atau sekarang situs Goa Pasir Tulungagung, menjadi seorang Biksuni. Sebagaimana paparan dalam buku GIRINDRA:Pararaja Tumapel-Majapahit karya SIWI SANG 2013, Rajapatni dyah Gayatri berada di Tulungagung sampai wafat tahun 1350M. Ketika wafat, nenek maharaja Majapahit Sri Hayam Wuruk itu sudah menjadi seorang Biksuni Boddha Mahayana.

    Kakawin Negarakertagama memberitakan Rajapatni dyah Gayatri didharmakan di BAYALANGO/BHAYALANGO atau Boyolangu Tulungagung sekarang. Nama resmi candi pendharmaannya adalah WISESAPURA, dengan arca perwujudan Prajnaparamita.

    Terdapat poto koleksi Museum Leiden Belanda tahun 1931 berupa arca Prajnaparamita yang sudah hilang bagian kepala dan putus lengan tangak kiri. Arca terbuat dari batu andesit itulah yang sampai kini berada di atas bangunan induk Candi Boyolangu atau Candi Gayatri. Tahun 2000 dibangun pelindung berupa cungkup bertiang kayu beratap genteng.

    Dalam Prasasti Palungan 1330M yang dikeluarkan Maharani Majapahit Tribhuwanatunggadewi, Dyah Gayatri dikenal sebagai KERTARAJASAPATNI yang artinya permaisuri Kertarajasa Jayawardhana.

    GAMBARAN CANDI BOYOLANGU

    CANDI BOYOLANGU  yang terlihat sekarang dalam keadaan tidak utuh atau rusak berat pada bagian candi induk, tangga naik, atap candi, serta dua bangunan lain yang diperkirakan sebagai bangunan pengiring atau Perwara.

    Candi Boyolangu terbuat dari susunan batu bata,menghadap barat. Candi induk berukuran 11,4m x 11,4m.

    Candi Boyolangu menghadap arah barat, sementara dua bangunan lain berada di sebelah utara dan selatan. di pojok tenggara atau di timur bangunan pengiring sisi selatan, terdapat bangunan yang berfungsi sebagai sumur.

    Candi pendharmaan Rajapatni dyah Gayatri ini tidak memiliki hiasan relief, tetapi berhias motif yang dikenal sebagai Tapak Dara.

    Terdapat arca Prajnaparamita berada di atas bangunan candi induk terlindungi cungkup menghadap arah barat.

    Di atas bangunan candi induk terdapat 11 umpak batu besar terbuat dari batu andesit. 9 umpak berbentuk segi empat, 2 umpak berbentuk segi delapan.

    Terdapat 2 umpak yang berukir angka tahun pada salah satu bagian sisinya, yaitu angka tahun 1291 saka/1369M dan satu umpak lainnya berangka tahun 1311 saka/ 1389M.

    Selain umpak besar, juga terdapat umpak kecil terbuat dari batu andesit yang kini difungsikan sebagai umpak penyangga tiang cungkup pelindung arca Prajnaparamita.

    Adanya peninggalan berupa umpak umpak batu andesit berukiran besar memunculkan dugaan bahwa candi Boyolangu memiliki bentuk bangunan terbuka semacam pendapa.

    Adanya ukiran angka tahun 1291C/1369M dan tahun 1311C/1389M, memunculkan beragam dugaan. Berdasarkan kakawin Negarakertagama, Rajapatni dyah Gayatri wafat tahun 1350M. 12 tahun kemudian berlangsung upacara Sraddha. Penempatan abu jenajah Rajapatni dyah Gayatri berikut arca Prajnaparamita bertepatan dengan pelaksanaan upacara Sraddha tahun 1362M. Negarakertagama juga memberitakan bahwa tahun 1365M atau pada saat kakawin itu selesai ditulis Prapanca, candi Boyolangu ditulis sebagai candi yang baru dibangun dan berprasasti sebagai salah satu dari 27 candi pendharmaan kerajaan.

    Jika pembangunan candi Boyolangu telah selesai paling ahir tahun 1365M, mengapa tidak ada umpak batu yang berukir angka tahun antara 1362M-1365M?

    LINGGA UKURAN BESAR DAN SUMUR SRUMBUNG

    Di ladang milik warga yang terletak sekitar 100 meter barat areal candi Boyolangu, terdapat peninggalan yang masih in situ berupa batu lingga ukuran besar, sebagian tertanam pada tanah serta sumur srumbung.

    Menurut keterangan pak Trenggono, warga Boyolangu, masih terdapat beberapa sumur srumbung lain dengan jarak 25 meter antar sumur.


    Candi Boyolangu pendharmaan Rajapatni dyah Gayatri di Tulungagung poto tahun 1931 sumber https://socrates.leidenuniv.nl/

    poto Candi Boyolangu tahun 2013

    Arca Pradjnaparamita di candi Boyolangu poto tahun 1931 sumber https://socrates.leidenuniv.nl/

    Narsis di Candi Boyolangu, 7/5/2016, bareng rombongan dari Kemkominfo RI, RTIK Tulungagung, kang Garenk Penamas Tapak Jejak Kerajaan, dan kang Widjatmiko Komunitas Peduli peninggalan Sejarah Kadiri dan Majapahit di Tulungagung [Poto:https://www.facebook.com/Zakyzahra/posts/10204521138548988?fref=nf&pnref=story


    Arca Pradjnaparamita di candi Boyolangu Tulungagung


    Arca Pradjnaparamita di candi Boyolangu Tulungagung terlindungi cungkup

    peninggalan di candi Boyolangu Tulungagung poto 1931 sumber https://socrates.leidenuniv.nl


    runtuhan candi yang diperkirakan sebagai perwara terletak di selatan bangunan utama candi Boyolangu Tulungagung

    peninggalan berupa fragmen arca di candi Boyolangu sumber https://socrates.leidenuniv.nl/

    Runtuhan bangunan di selatan candi induk Boyolangu

    Perwara di utara candi induk Boyolangu tampak dari arah barat

    sumur di timur bangunan sisi selatan candi induk Boyolangu

    Lingga berukuran besar yang tertancap di tanah lahan milik warga di arah barat laut candi Boyolangu Tulungagung

    rombongan Dewan Kesenian Tulungagung melihat lingga di barat areal candi Boyolangu [Januari 2014]

    Sumur srumbung di tanah lahan milik warga yang terletak di barat komplek candi Botolangu Tulungagung

    bagian dalam sumur srumbung di barat candi Botolangu Tulungagung

    Sumur srumbung di barat candi Boyolangu Tulungagung


    ================

    SIWI SANG

    Tulisan terkait :

    http://www.siwisangnusantara.web.id/2016/08/history-rajapatni-dyah-gayatri-di-candi.html

    http://www.siwisangnusantara.web.id/2016/08/rajapatni-dyah-gayatri-perempuan.html 

    VIDEO CANDI BOYOLANGU YOUTUBE SIWISANG