Sejarah, Sastra, dan Jurnalis Warga

  • Tuesday, October 4, 2016

    Menjadi Penulis Itu Tidak Gampang [3]




    Pada catatan saya sebelumnya, http://www.siwisangnusantara.web.id/2016/10/menjadi-penulis-itu-tidak-gampang-2.html saya menulis bahwasanya di Abad Digital begini, bukan jaman lagi Penulis buku atau bagi kita yang ingin menjadi Penulis untuk membenci internet atau gagal paham soal internet, baik melalui Medsos atau Media Digital.

    buku sejarah


    Memang betul. Internet jaman Abad Digital begini terasa sangat penting. termasuk bagi kita para penulis buku atau bagi kita yang ingin menjadi penulis.

    Apalagi bagi kita yang ingin menjadi seorang BLOGGER. mau tidak mau harus berkarib karib dengan Internet.

    Lucu dan akan ditertawakan dunia seisinya jika kita cita cita jadi seorang BLOGGER tapi tidak tau caranya minimal posting tulisan ke blog.

    Bagi yang ingin jadi Penulis cerpen atau artikel di Koran cetak misalnya, kita juga harus berkarib karib dengan Internet. Karena rata rata Media cetak jaman sekarang menerima kiriman tulisan melalui email.

    Bagi yang ingin jadi penulis buku, tak perlu ditanya lagi betapa harus lebih berkarib karib dengan Internet.

    Media Internet juga sangat cocok sebagai media kita mengasah kemampuan kepenulisan apapun gaya dan genrenya.

    Menjadi Penulis itu tidak gampang karena kita harus BERLATIH atau MENGASAH terus menerus dan salah satu tempat kita mengasah kemampuan menulis kita adalah melalui media Internet.

    Kita manfaatkan Media Sosial dan Media Digital seperti website dan blog pribadi sebagai media pesta pora kreasi kepenulisan kita.

    Kita jadikan akun Media Sosial kita seperti Fesbuk sebagai portal berita atau koran harian atau majalah mingguan.

    Kita jadikan blog pribadi yang gratisan seperti blogspot.com sebagai portal berita atau Koran Digital kepunyaan kita pribadi yang kita isi sebebas bebasnya.

    Bebas di sini bukan berarti tanpa aturan.

    Menjadi Penulis itu tidak Gampang karena ada ATURAN yang harus kita patuhi.

    Kita bebas menulis tema apa saja genre apa saja tapi tetap harus menganuti tata aturan kepenulisan yang baik, sopan, beretika, tidak main serobot sana sini alias main kopas atau kopi paste tulisan orang lain tanpa permisi.

    Nah ini dia!

    Dengan kita mampu menggunakan Internet secara baik, kita akan semakin tau dan paham bahwa kita pasti cepat ketauan belangnya jika kita kopas tanpa permisi tulisan orang lain di Internet.

    Ada banyak kasus seorang penulis di media cetak yang kena malu karena ketauan bahwa tulisannya hasil kopas tulisan orang lain di Internet.

    Pada kesempatan ini, sebenarnya saya belum ingin terlalu panjang menjelaskan kenapa seorang penulis buku atau kita yang ingin menjadi penulis harus berkarib karib dengan yang namanya internet dengan kata kunci INTERNET CAKAP [Cerdas, Kreatif, & Produktif].

    Pada kesempatan ini, saya sebenarnya ingin menyampaikan, bahwasanya, kita semua dapat potensi menjadi penulis buku berangkat dari kebiasaan dan kegemaran kita menulis di internet dengan beragam tema sesuai kecenderungan masing masing.

    Jika kita suka menulis tema seni dan  budaya, kita kelak dapat menulis buku tentang seni dan budaya.

    Jika kita suka menulis tema wisata atau kuliner, kita kelak juga dapat menulis buku tentang wisata atau kuliner.

    Jika kita suka ngocok perut atau suka menulis humor, kita juga kelak dapat menulis buku yang isinya tentang perkocokan perut atau perhumoran seperti Raditya Dika itu.

    Jika kita suka menulis artikel tentang sejarah, maka kita juga punya potensi sebagai penulis buku sejarah seperti saya.

    Buku saya tafsir sejarah GIRINDRA: Pararaja Tumapel-Majapahit terbitan tahun 2013, saya sadari betul itu lahir karena saya suka menulis atau mengunggah tulisan tema sejarah melalui Media Sosial fesbuk dan Media Digital seperti Kompasiana dan blog pribadi saya yang pada awalnya saya bangun sebagai blog kusus sejarah.

    Bagaimana setrategi kita mengemas tulisan tulisan kita di Media Sosial dan blog pribadi menjadi karya tulis bentuk buku yang layak baca dan layak jual, akan saya sampaikan lain kesempatan saja. 

    Karena setelah ini saya akan kembali sampaikan soal 16 JUDUL BUKU yang rencana saya susun dalam waktu setahun dengan dasar saya telah mengantongi seluruh sarat dan modal yang diperlukan untuk menyelesaikan penulisan 16 buku itu.




    ===============
    SIWI SANG
    BERSAMBUNG