Sejarah, Sastra, dan Jurnalis Warga

  • Monday, March 11, 2013

    Garis Keturunan Jayakatwang




    SILSILAH JAYAKATWANG: Ibunya adik kandung Seminingrat Maharaja Tumapel Singasari. Ayahnya SASTRAJAYA cucu KERTAJAYA maharaja Panjalu Kediri. Permaisurinya NARARYA TURUKBALI putri sulung Seminingrat. Jayakatwang dan Nararya Turukbali menurunkan ARDHARAJA. 
     

    Dalam prasasti Mula Malurung 1255M, Maharaja Tumapel Seminingrat menyebut Sri Jayakatwang sebagai menantu juga kemenakannya.

    Sebagai menantu Seminingrat karena Sri Jayakatwang berpermaisuri rajamuda gelang Gelang Nararya Turukbali putri Sri Maharaja Seminingrat.

    Jayakatwang sebagai kemenakan Seminingrat karena ibunya adalah adik kandung Sri Seminingrat.

    Ketegasan maharaja Tumapel Sri Seminingrat menempatkan Jayakatwang sebagai kemenakannya dalam Prasasti Mula Malurung 1255M lebih mengandung arti bahwa Jayakatwang adalah putra kandung dari adik kandung perempuan Seminingrat.

    Dengan kata lain, Ibu kandung Jayakatwang adalah adik kandung Seminingrat. 

    Di sini, ibu Jayakatwang masih termasuk keturunan langsung Sang Anusapati maharaja Tumapel sebelum Seminingrat.

    Dari latar belakang itu, maka terasa sangat layak Jayakatwang disebut dengan tegas dalam prasasti Mula Malurung 1255M sebagai kemenakan Sri Seminingrat.

    Sri Seminingrat juga memiliki alasan kuat menjodohkan Nararya Turukbali putri bungsunya dengan Jayakatwang sang kemenakan yaitu untuk semakin menguatkan tali kekerabatan trah Sang Anusapati atau mengumpulkan balung pisah keluarga Tumapel. 

    Prasasti Kudadu 1294M meriwayatkan Sri Jayakatwang memiliki putra bernama Ardharaja, yang menjadi menantu Kertanagara.

    Tidak jelas diketahui siapa putri Sri Kertanagara yang menjadi istri Ardharaja. Sangat mungkin adalah putri sulungnya.

    Lepas dari persoalan siapa putri Sri Kertanagara yang berjodoh atau yang menjadi isteri Ardharaja, dapat kita ambil kesimpulan bahwa hubungan Jayakatwang dengan Sri Kertanagara adalah saudara sepupu sekaligus besan. Suatu hubungan kekeluargaan yang sangat komplit dan akrab.

    Dalam sejarah pararaja klasik, sangat lumrah ketika ada seorang raja mengikat tali keluarga menjodohkan keturunannya dengan keturunan saudara kandung sendiri. Tujuannya supaya darah keturunan raja tersebut tidak pergi kemana mana, masih tetap dalam satu keluarga, atau garis keturunan seorang raja tetap utuh menurun sampai bawah.

    Karena alasan itu pula, ketika menduduki tahta kerajaan Tumapel menggantikan Sang Anusapati ayahnya, Sri Seminingrat kemudian berbesanan dengan adik kandung perempuannya.

    Terjadi pernikahan sesama cucu Sang Anusapati. Putri Seminingrat bernama Nararya Turukbali menikah dengan Jayakatwang, putra adik kandung perempuan Seminingrat.

    Perkawinan antara Jayakatwang dengan Nararya Turukbali adalah perkawinan atar saudara sepupu.

    Pernikahan seperti itu pernah pula dilakukan maharaja Erlangga yang menikah dengan kakak sepupunya yaitu Dewi Laksmi, putri kedua maharaja Dharmawangsa Teguh.

    Pernikahan antar saudara sepupu juga terjadi dalam pernikahan Sri Seminingrat dengan Waning Hyun.

    Berdasarkan prasasti Mula Malurung 1255M diketahui bahwa Waning Hyun adalah putri sulung Bhatara Parameswara MAHISA WONGA TELENG.

    Ayah Waning Hyun ini adalah paman dari Sri Seminingrat karena Mahisa Wonga Teleng adalah adik seibu lain ayah dengan Sang Anusapati ayah Sri Seminingrat.

    Berdasarkan Serat Pararaton, Mahisa Wonga Teleng adalah putra sulung pasangan Rangga Rajasa Ken Arok dan KEN DEDES, sedangkan Anusapati putra sulung pasangan Tunggul Ametung dengan Ken Dedes.

    Dari garis kekerabatan itu, diketahui Waning Hyun adalah adik atau saudara sepupu dari Sri Seminingrat.

    Terkait pernikahan antara Nararaya Turukbali dengan Jayakatwang atau pernikahan antara keturunan Seminingrat dengan keturunan adik kandungnya, rupa rupanya Sri Seminingrat mengikuti langkah yang pernah ditempuh Sang Anusapati ayahnya yaitu berbesanan dengan adik kandung Mahisa Wonga Teleng dengan menjodohkan Seminingrat dengan Waning Hyun.

    Jika ayahnya berbesanan dengan adik sepupu seibu beda ayah, Seminingrat berbesanan dengan adik kandung sendiri, menjodohkan putrinya Nararya Turukbali dengan Sri JAYAKATWANG kemenakannya.

    Sekali lagi, semua perkawinan antar saudara itu bertujuan untuk menjaga keaslian darah keluarga raja yang pada masa itu sangat dijunjung tinggi.

    Dan sekali lagi, sangat pantas pula ketika mengeluarkan piagam kerajaan pemganugerahan desa Mula Malurung kepada Sang Pranaraja, Sri Maharaja Seminingrat menyebut dengan tegas bahwa Sri Jayakatwang adalah menantu sekaligus kemenakannya.

    Penempatan JAYAKATWANG dalam prasasti Mula Malurung 1255M juga untuk menegaskan bahwa Nararya Turukbali dan Sri Jayakatwang sama sama cucu sang Anusapati, ayahanda Seminingrat, yang sepantasnya mendapat kedudukan terhormat di dalam keluarga raja.

    Sampai di sini sudah kita ketahui hubungan kekerabatan atau SILSILAH JAYAKATWANG bahwa:

    1. Ibu SRI JAYAKATWANG adalah adik kandung SRI SEMININGRAT WISNUWARDHANA.

    2. Permaisuri Sri Jayakatwang adalah NARARYA TURUKBALI putri sulung Sri Seminingrat atau cucu Sang Anusapati.

    3. Sri Jayakatwang dan  Nararya Turukbali menurunkan seorang putra bernama ARDHARAJA.

    4. Ardharaja menikah dengan seorang putri Sri Kertanagara maharaja Tumapel Singasari terahir.

    Lalu siapa ayah JAYAKATWANG?

    Keberadaan ayah Jayakatwang dapat kita cek antaranya dari pemberitaan Kakawin Negarakertagama atau Desawarnnana. 

    Mpu Prapanca dalam Kakawin Nagarakertagama atau Desawarnnana meriwayatkan, setelah pada 1222M berhasil menghancurkan maharaja Kertajaya, maharaja Tumapel Ranggah Rajasa Sang Amurwabhumi, atau yang dalam Serat Pararaton dikenal sebagai KEN AROK, mengangkat Jayasabha putra Kertajaya sebagai raja di daerah Kadiri. Kakawin Negarakertagama masih meriwayatkan bahwa pada 1258M Jayasabha digantikan putranya bernama Sastrajaya dan pada 1271M Sastrajaya digantikan putranya bernama JAYAKATWANG.

    Jika yang dikatakan Mpu Prapanca benar adanya maka dapat disimpulkan bahwa ayah Jayakatwang adalah SASTRAJAYA yang berkuasa di daerah Kadiri mulai 1258M sampai 1271M. Berdasarkan Kakawin Nagarakertagama, Sastrajaya adalah putra kandung Jayasabha atau cucu langsung Sri Kertajaya maharaja Panjalu Kadiri. 

    Jika ditarik garis ke atas, Jayakatwang berada dalam garis langsung dengan Erlangga, tokoh yang pertama membangun kerajaan Panjalu Daha.

    ============

    SIWI SANG 

    Catatan ini telah direvisi pada 11/10/2016 

    Reverensi: 


    No comments:

    Post a Comment