Muncul
satu lagi potensi kreatifitas sekelompok anak muda Tulungagung yang
menamakan sebagai Komunitas Walikukun. Komunitas yang sebagian banyak
anggotanya anak anak pelajar SMP dan SMA di kecamatan Kalidawir ini
sengaja eksis mengembangkan seni tradisi dari pelosok pinggiran selatan
Tulungagung.
Komunitas Walikukun Kalidawir di Pojok Literasi Liiur Fm bersama sanggar kepenulisan PENA ANANDA CLUB |
Pada
Sabtu pekan kemarin, 14/1/2016, Komunitas Walikukun diundang Sanggar
kepenulisan PENA ANANDA CLUB sebagai tamu istimewa di acara POJOK
LITERASI radio Liiur Fm Tulungagung. Ada 6 perwakilan Komunitas
Walikukun yang hadir antaranya Septa Dede Prasetyo, Rico Wahyu
Oktavianto, Gandi, Rico Febrian, Yudha, Almas Tegar,
Dalam acara selama satu jam mulai pukul 09.00-10.00, Septa dede Prasetyo sebagai penggerak utama komunitas banyak cerita tentang lika liku perjalanan Komunitas Walikukun. Mulai dari upaya keras mengajak anak anak muda desa Joho kecamatan Kalidawir untuk berkreasi bersama sampai mereka mampu tampil di tingkat kabupaten dalam acara Ngrowo Culture festival 2015.
Kegiatan Komunitas Walikukun yang menonjol adalah mengembangkan seni tradisi dengan memadukan seni kreasi moderen. Salah satu bentuk kreasi dari mereka antaranya Gamelan Orchestra, satu paduan seni gamelan dengan alat musik moderen.
Komunitas Walikukun selama ini kerap tampil di luar daerah seperti Tuban dan Malang mementaskan gamelan Orchestra.
Yang sangat mengesankan dari gerakan Komunitas Walikukun ini adalah ketika mereka secara mandiri berhasil menggelar Festival Walikukun 2016 di Telaga Ngambal Kalidawir.
Rencananya, Komunitas Walikukun siap menghelat satu acara di Gunung Budheg Tulungagung bertajuk KEMAH BUDAYA.
Bunda Zakyzahra Tuga pengasuh Sanggar PENA ANANDA CLUB dalam acara Pojok Literasi yang dipandu Deni Surya Atmaja itu menyampaikan harapan, semoga gerakan yang dilakukan Komunitas Walikukun Kalidawir Tulungagung dapat menginspirasi komunitas dan anak muda kususnya di Tulungagung.
Rencananya, Komunitas Walikukun bakal hadir kembali di acara POJOK LITERASI Sabtu, 21/1/2016 membincang persiapan KEMAH BUDAYA Gunung Budheg, 24-26 Pebruari 2017. [Sumber: http://beritajurnaliswarga.blogspot.co.id]
Dalam acara selama satu jam mulai pukul 09.00-10.00, Septa dede Prasetyo sebagai penggerak utama komunitas banyak cerita tentang lika liku perjalanan Komunitas Walikukun. Mulai dari upaya keras mengajak anak anak muda desa Joho kecamatan Kalidawir untuk berkreasi bersama sampai mereka mampu tampil di tingkat kabupaten dalam acara Ngrowo Culture festival 2015.
Kegiatan Komunitas Walikukun yang menonjol adalah mengembangkan seni tradisi dengan memadukan seni kreasi moderen. Salah satu bentuk kreasi dari mereka antaranya Gamelan Orchestra, satu paduan seni gamelan dengan alat musik moderen.
Komunitas Walikukun selama ini kerap tampil di luar daerah seperti Tuban dan Malang mementaskan gamelan Orchestra.
Yang sangat mengesankan dari gerakan Komunitas Walikukun ini adalah ketika mereka secara mandiri berhasil menggelar Festival Walikukun 2016 di Telaga Ngambal Kalidawir.
Rencananya, Komunitas Walikukun siap menghelat satu acara di Gunung Budheg Tulungagung bertajuk KEMAH BUDAYA.
Bunda Zakyzahra Tuga pengasuh Sanggar PENA ANANDA CLUB dalam acara Pojok Literasi yang dipandu Deni Surya Atmaja itu menyampaikan harapan, semoga gerakan yang dilakukan Komunitas Walikukun Kalidawir Tulungagung dapat menginspirasi komunitas dan anak muda kususnya di Tulungagung.
Rencananya, Komunitas Walikukun bakal hadir kembali di acara POJOK LITERASI Sabtu, 21/1/2016 membincang persiapan KEMAH BUDAYA Gunung Budheg, 24-26 Pebruari 2017. [Sumber: http://beritajurnaliswarga.blogspot.co.id]
No comments:
Post a Comment