Mbok Gimah tampil di Balai Budaya Tulungagung |
kubaca koran pagi sore ini
menyimak satu berita tentang kentrung tulungagung yang hampir mati. aku
berulang membaca menyimak saksama benarkah berita yang kubaca di koran
pagi sore ini. benarkah kentrung tulungagung hampir mati. benarkah. oh ternyata
benar berita koran pagi bahwa kentrung tulungagung hampir mati. kentrung
tulungagung hampir dikebumikan di kota ini. tanpa perayaan. tanpa
hiasan. mendadak aku teringat pada mbok gimah satu satunya dalang
kentrung tulungagung yang di kotanya sendiri jarang manggung. mbok
gimah yang berkelana ke luar kota mencari dan dicari penanggap dan
penonton. aku juga teringat pada suatu malam dalam perjalanan pulang
menonton mbok gimah di balai budaya bertemu seorang kawan dan ia
bertanya kepadaku baru dari mana dan kujawab baru menonton kentrung
tulungagung mbok gimah dan selanjutnya kawanku kembali berkata apa
enaknya nonton kentrung dan apa yang dicari dari tontonan kentrung
tulungagung. aku diam bisu beberapa saat tak mampu berkata kata dan aku
tak ingin berdebat panjang sebab ketika itu malam hampir pagi. aku
pulang dan berniat suatu ketika akan menulis sajak tentang sunyi dan
hampir matinya kentrung tulungagung. tetapi belum juga kutulis sejudul
sajak itu sore ini aku sudah membaca sajak hampir matinya
kentrung tulungagung di koran pagi.
SIWI SANG
1/9/2015
No comments:
Post a Comment