Sejarah, Sastra, dan Jurnalis Warga

  • Thursday, September 3, 2015

    INILAH POTRET FESTIVAL MENULIS PERTAMA DI TULUNGAGUNG

    Selama ini festival Menulis masih langka di Indonesia. Gerakan literasi menulis belum jadi isu menarik terutama di daerah daerah yang dalam tradisi Menulis kalah pesat dengan kota kota besar. Akan tetapi Tulungagung Jawa Timur siap gelar festival Menulis pertama bertajuk Festival Bonorowo Menulis 2015 [FBM 2015] dapat diikuti oleh siapa saja dari beragam latar usia dan latar profesi ini mengusung tema “Potensi dan Kekayaan Lokal Sebagai Inspirasi Yang Tak Pernah Hilang”.


    “Ini festival menulis pertama di Tulungagung yang selayaknya mendapat dukungan semua pihak, baik masyarakat literasi dan Pemerintah Daerah. Ini pesta literasi rakyat yang akan dihadiri juga oleh para pegiat literasi dari luar Tulungagung. Melalui FBM 2015, kami ingin mengenalkan atau mempromosikan segala potensi kearifan lokal Tulungagung melalui media tulisan. Kegiatan ini diharapkan dapat enjadi fondasi budaya literasi dan menginspirasi daerah-daerah lain di Indonesia untuk bersama sama mengangkat literasi dan kearifan lokal di daerah masing masing dalam kerangka Indonesia Satu,” ungkap Tjut Zakiyah Anshari ketua penyelenggara FBM 2015 sekaligus pengasuh Sanggar Kepenulisan Pena Ananda Club Tulungagung.

    Pegiat Literasi Tulungagung alumnus ITB jurusan Kimia itu menyampaikan, tujuan FBM 2015 antaranya untuk mempertemukan para penulis lokal Tulungagung dan komunitas literasi lokal dalam forum silaturahmi, mempublikasikan karya-karya literasi para literat dan lembaga pendidikan di Tulungagung dalam ragam bentuk antaranya buku dan media, merangsang lahirnya para penulis baru melalui rangkaian lomba dan workshop kepenulisan, merangsang lahirnya komunitas-komunitas penulis di sekolah, kampus, pondok pesantren, kelompok masyarakat dan profesional. Tujuan berikutnya adalah terkumpul dan terseleksinya naskah-naskah dalam kurun setahun serta naskah dari kegiatan Festival Bonorowo Menulis 2015 untuk didokumentasikan dalam bentuk buku.

    FBM 2015 memiliki jadwal kegiatan cukup padat, antaranya, Lomba Penulisan, aneka Workshop, Seminar, dan Talkshow Literasi, Pameran Literasi, Panggung Seni Literasi, Launching Buku, Diskusi Buku dan Inspirasi Penulisan, Pameran Literasi, Hibah Buku, dan Gunungan Buku.

    Khusus Lomba Penulisan dengan tema “Seni, Budaya, Dan Sejarah Tulungagung Untuk Indonesia Satu”, pengumpulan naskah sudah dimulai sejak awal Agustus dan ditutup tanggal 30 September. Adapun jenis lomba adalah Menulis Cerpen, Nyerat Cerkak atau menulis cerpen berbahasa Jawa, Menulis Puisi, Nyerat Geguritan atau menulis puisi berbahasa Jawa, Menulis Artikel, Menulis Berita, dan Menulis Feature.

    Lomba Penulisan FBM 2015 dapat diikuti pelajar mulai tingkat SD/MI sampai SMA/SMK/MA serta peserta umum, mahasiswa, guru, professional. Kusus peserta SD/MI, hanya dapat mengikuti 4 kategori lomba yaitu Menulis Cerpen, Nyerat Cerkak, Menulis Puisi, dan Nyerat Geguritan.

    Peserta Lomba Penulisan tidak dipungut biaya alias gratis. Hanya yang boleh ikut Lomba Penulisan dalam ajang FBM 2015 adalah mereka yang memiliki kartu tanda penduduk atau surat keterangan domisili di Tulungagung.

    Sementara bagi para pegiat literasi dari luar Tulungagung dapat berpartisipasi memeriahkan Festival dengan mengikuti rangkaian Seminar, Workshop, Talkshow Literasi, Hibah Buku, menjadi Relawan FBM 2015, serta dapat ambil bagian mengisi Panggung Seni Literasi.

    Rencananya seluruh naskah lolos seleksi Dewan Juri, selain para penulisnya mendapat hadiah uang tabungan dan penghargaan lain, karya tulis mereka juga akan didokumentasikan dalam bentuk buku Bungai Rampai terbitan Pena Ananda Indie Publishing Tulungagung yang beredar secara Nasional.
    Tjut Zakiyah Anshari menyampaikan, Kabupaten Tulungagung memiliki kekayaan sangat melimpah bidang Seni, Budaya, Sejarah, Ekonomi Kreatif, dan Wisata. Akan tetapi pendokumentasian dalam bentuk buku masih sangat memprihatinkan. “Melalui penerbitan buku hasil seleksi lomba penulisan, tentunya akan menjadi satu literatur bertema kearifan lokal Tulungagung karya para penulis asli Tulungagung,” kata perempuan yang biasa dipanggil Bunda Zakyzahra Tuga.

    Para relawan FBM 2015 dan para peserta Pameran Literasi yang berasal dari dunia pendidikan dan komunitas lokal Tulungagung juga didorong membuat karya tulis tentang pengalaman literasi mereka mengikuti festival. Karya tulis ini rencananya akan didokumentasikan dalam bentuk buku.

    Terkait dukungan pemerintah, ternyata FBM 2015 yang akan diselenggarakan di kampus UNITA tanggal 9-11 Oktober mendatang tidak mendapatkan dukungan dari Pemda Tulungagung. Tjut Zakiyah Anshari sudah mengajukan rencana kegiatan FBM 2015 kepada Pemda melalui Bupati Tulungagung. Ia melakukan upaya itu karena menurutnya Gerakan Literasi Lokal harus ada sinergi antara masarakat dan pemerintah daerah. Menurutnya, Bupati Tulungagung telah merespon positif dengan langkah disposisi ke Perpusda untuk diajukan dalam RAK 2015.

    Akan tetapi pada hari Rabu kemarin [2/9], pihak Perpusda Tulungagung telah memberikan konfirmasi dan memastikan bahwa Pemda Tulungagung tidak ada anggaran untuk mendukung FBM 2015, kegiatan literasi yang tidak termasuk skala prioritas. Pemerintah melalui Perpusda hanya berjanji akan berpartisipasi mendukung kegiatan Hibah Buku.

    “Kegiatan itu ada skala prioritas. Saya hanya mengusulkan.  Jika tidak disetujui, itu di luar kewenangan saya. Sekarang dana-dana dialihkan ke desa desa. Selanjutnya kami dari Perpusda akan berupaya ke beberapa SKPD, menggalang Hibah Buku. Itu yang dapat kami lakukan, “ ungkap Kesit dari Perpusda Tulungagung pada hari Rabu, 2/9 di kantor Perpusda.

    Meski demikian, Tjut Zakiyah Anshari menyampaikan, FBM 2015 harus terus berjalan sembari tetap berharap pada pemerintah daerah melalui Perpusda Tulungagung untuk peduli dan mengapresiasi Gerakan Literasi Lokal ini.

    Sementara itu para relawan telah mulai bekerja menyukseskan FBM 2015. Beberapa pihak yang telah mengukuhkan dukungannya adalah radio LIIUR FM Tulungagung, Universitas Tulungagung, dan BRI. Beberapa donatur juga sudah mulai memberikan donasinya sebagai bentuk kepedulian pada Gerakan Literasi Lokal untuk Indonesia Satu melalui bank BRI Tulungagung unit Wahidin nomor rekening 7359-01-003308-53-8 atas nama LEMBAGA PENA ANANDA CLUB. Seluruh donasi akan dipublis ke Media Sosial dan fanpage Sanggar Kepenulisan Pena Ananda Club Tulungagung.

    EZRA penulis cilik Tulungagung saat hadir di Sanggar Kepenulisan Pena Ananda Club Tulungagung bersama para relawan FBM 2015. EZRA akan meluncurkan karya pertamanya berjudul PERI LARASATI DIPENJARA DUA KALI di ajang FBM 2015. Buku itu merupakan seri I dari lima seri


    Bunda Zakizahra Tuga ketua FBM 2015 hari Ahad 30/8, saat acara berkumpul kumpul dengan sebagian relawan di Sanggar Kepenulisan Pena Ananda Club

    suasana berkumpul kumpul para relawan FBM 2015




    -------
    SIWI SANG

    No comments:

    Post a Comment