Sejarah, Sastra, dan Jurnalis Warga

  • Thursday, June 11, 2015

    BANAWA SEKAR KARYA TANAKUNG

    Banawa Sekar artinya Bahtera Bunga atau Kapal Kembang. Ini kapal atau perahu yang terbuat dari bunga bunga persembahan dari sri Jiwanendradhipa atau raja Jiwana kahuripan dalam upacara Sraddha mengenang 12 wafatnya seorang tokoh yang dikenal sebagai bhatara mokta maluy ing somyalaya .

     



    Siapa tokoh yang bergelar bhatara mokta maluy ing somyalaya? 


    Selain sri Jiwanendradhipa, Sajak Banawa Sekar karya Tanakung menyebut beberapa tokoh antaranya  sri natheng kertabhumi, naranatha ring mataram, sang narpati pamotan, sri prameswareng lasem, dan naranatha ring kahuripan.

    Berdasarkan serat Pararaton, Sang Sinagara Rajasawardhana  yang menjadi maharaja Majapahit tahun 1451-1453M memiliki 4 putra yaitu Bhre Koripan, Bhre Mataram, Bhre Pamotan, dan pamungsu Bhre Kertabhumi.

    Sri Jiwanendradhipa atau raja Jiwana identik dengan Bhre Koripan Wijaya Parakrama dyah Samara Wijaya.

    Berdasarkan penautan dengan serat Pararaton, dapat ditarik simpul bahwa upacara sraddha sebagaimana termuat dalam sajak Banawa Sekar karya Tanakung itu dilakukan untuk mengenang 12 tahun wafatnya Sang Sinagara atau sri Rajasawardhana dyah Wijaya Kumara. 

    Berdasarkan Serat Pararaton, Sang Sinagara wafat tahun 1453M. 

    Dengan demikian perayaan sraddha itu berlangsung pada tahun 1465M. Berdasarkan berita Serat Pararaton, pada tahun itu yang bertahta sebagai maharaja di Majapahit adalah adik kandung Sang Sinagara yaitu Girisawardhana dyah Suryawikrama [1456-1466M] yang sebelumnya menjadi Bhre Wengker.

    Sebagai putra tertua, tentunya sangat pantas jika Bhre Koripan atau Jiwanendradhipa  memberikan persembahan terbesar dalam pelaksanaan perayaan upacara sraddha mengenang 12 tahun wafatnya Sang Sinagara.

    Lalu siapa tokoh yang dalam Banawa Sekar bersebut sri prameswareng lasem?  Sangat jelas bahwa itu lebih menunjuk pada sosok yang menjadi permaisuri bhre Koripan. Jadi pada tahun 1465M, permaisuri Bhre Koripan Wijaya Parakrama Dyah Samara Wijaya adalah ratu Lasem.

    Siapa Ratu Lasem ini, perlu diteliti lebih lanjut. Yang terang ia bukan salah seorang keturunan atau putri dari Sang Sinagara. 
    --------
    SIWI SANG 
    Bahan bacaan:
    Girindra:Pararaja Tumapel Majapahit karya Siwi Sang
    KALANGWANG, Sastra Jawa Kuno Selayang Pandang karya P.J Zoetmulder penerbit Djambatan 1985

    No comments:

    Post a Comment