Sejarah, Sastra, dan Jurnalis Warga

  • Friday, July 25, 2014

    Prasasti Kertajaya di Panjerejo Rejotangan Tulungagung


    Pada tanggal 5 suklapaksa bulan waisaka tahun 1122C atau 20 April 1200M, maharaja Panjalu Kediri Sri Maharaja Sri Sarweswara Triwikramawatara Anindita Srenggalancana Digjaya Uttunggadewa atau dikenal pula sebagai Kertajaya, memberi anugerah sima perdikan kepada para Duwan di Galungung [kini desa Panjerejo, Rejotangan, Tulungagung] termuat dalam piagam kerajaan bernama Prasasti Galungung atau Prasasti Panjerrejo. Prasasti ini terbuat dari batu berbahasa dan beraksara Jawakuna. Prasasti ini sekarang berada di desa Karangsari, kecamatan Rejotangan, Tulungagung atau terletak di areal makam Soka. 

     

     
     

    Prasasti Panjerejo tampak dari sisi Barat






    tanda lencana kerajaan atau cap kerajaan Kertajaya

    Selain batu prasasti Kertajaya, di situs makam Soka juga terdapat beberapa peninggalan arkeologi lainnya seperti watu lumpang. Ada yang masih utuh, ada yang sudah rompal. Dulu orang desa terutama kaum perempuan suka menggunakan lumpang ketika nutu padi. Lumpang juga dapat digunakan untuk berbagai pekerjaan seperti menghaluskan biji bijian lain. Lumpang juga berfungsi sebagai sarana upacara penetapan daerah Sima Perdikan.



    Adalagi peninggalan berupa batu dengan permukaan datar penuh ceruk coretan gores. Yang saya ngerti ini seperti watu Gores. Watu Gores kata para arkeolog digunakan sebagai tempat ngasah senjata tajam atau sebagai sarana upacara pertanian, atau [menjelang berangkat perang?]



    Adalagi empat peninggalan batu yang kini dijejer ditancapkan dalam tanah macam mau jejeran pagar. Yang menjadi pertanyaan saya itu batu tegak di tengah yang bagian atasnya kotak segi empat berhias bunga anggrek. Saya amati batang batu bagian tengah tidak segiempat lagi. Saya kemudian bertanya, apa ini batu lingga yang ditancapkan kebalik? kalau bukan, dugaan saya ini tentu batu pal atau tugu batas suatu wilayah. Kalau di tepi sungai tugu batu macam ini dulu kata ahli arkeolog digunakan sebagai penambat perahu. Tapi ini jauh dari sungai. Masih bikin penasaran

    kemungkinan besar ini batu Lingga. Batu ini harusnya berpasangan dengan yoni. tapi di situs makam Soka tidak ditemukan batu yoni




    ___________

    SIWI SANG

    No comments:

    Post a Comment